MANADO, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Utara Steaven Dandel mengatakan, klaster keluarga Covid-19 di Kota Tomohon cukup besar.
Fenomena ini menjadi perhatian khusus Satgas Covid-19 Sulut.
Steaven menjelaskan, klaster ini terdeteksi dari adanya kasus satu orang yang meninggal dunia, yang kemudian dilakukan tracing dan testing terhadap semua kontak erat resiko tinggi (KERT) dari yang bersangkutan.
"Dari hasil testing ini ditemukan adanya tambahan 14 kasus positif. Investigasi lanjutan akan dilakukan oleh Satgas Kota Tomohon," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/10/2020).
Baca juga: Pasien OTG Klaster Keluarga Harus Diisolasi, Jabar Siapkan Gedung Negara atau Hotel
Ia menjelaskan, sebagian besar kasus klaster keluarga terjadi karena ketidakdisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, karena selalu berasumsi bahwa anggota keluarga sudah aman dan tidak mungkin menjangkiti.
Kemudian, klaster keluarga ini juga terjadi karena adanya acara-acara sosial dalam keluarga yang mengundang kerumunan tanpa adanya disiplin ketat.
"Masyarakat harus lebih disiplin lagi dan tidak menganggap remeh keberadaan penjangkitan dalam keluarga. Akibat dari kelalaian kita, bukan tidak mungkin orang yang kita sayangi dalam keluarga akan menjadi korban," jelas Steaven.
Steaven juga mengimbau, Satgas Covid-19 di kabupaten dan kota perlu mengawasi secara ketat pelaksanaan acara-acara sosial ( social gathering ) yang menyebabkan terjadinya kerumunan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Muncul Klaster Keluarga di Ponorogo
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.