Deajeng menyayangkan foto itu digunakan untuk kepentingan politik tanpa izin.
"Jadi tidak ada izin dari kami, padahal foto tersebut untuk kepentingan politik Pilkada Surabaya," ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud Arifin Imam Syafii memohon maaf tak meminta izin mengunggah foto tersebut.
"Kami minta maaf atas kejadian tersebut, dan kami sudah menghapus foto dimaksud," jelasnya.
Dia lantas menyampaikan alasan mengapa pihaknya menghapus foto Risma dalam foto tersebut.
"Kenapa tanpa Bu Risma, karena kita memang tidak ingin membawa-bawa foto Bu Risma. Sebab Bu Risma berstatus kepala daerah yang dalam aturan tidak boleh tampil dalam unggahan kontestan pilkada," terangnya.
Sebelumnya, Pilkada Surabaya diikuti dua pasang calon yakni Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman.
Eri Cahyad-Armuji didukung PDI-Perjuangan dan PSI.
Sementara Machfud-Mujiaman didudukung delapan partai politik, yakni PKS, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN dan Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.