Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin di Sumedang Ini Menyulap Limbah Jadi Miniatur Bernilai Jutaan Rupiah

Kompas.com - 11/10/2020, 17:23 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Tak banyak modal yang dikeluarkan dalam usaha ini.

Maman hanya memanfaatkan limbah kayu sisa dari perusahaan-perusahaan mebel di sekitar wilayahnya.

"Karena tidak punya modal, dari sejak pertama kali menerima pesanan dari orang sampai sekarang, saya pakai limbah kayu sisa. Yang dibeli hanya cat dan aksesoris lainnya seperti lampu mobil. Sisanya hanya mengandalkan keahilan," sebut Maman.

Maman awalnya tidak menyangka pesanan terus berdatangan hingga membuatnya kewalahan.

Maman pun akhirnya mempekerjaan adiknya untuk membantunya memenuhi pesanan yang masuk.

Maman mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, dalam sebulan dia mampu memenuhi pesanan miniatur mobil hingga 6 unit.

Maman menuturkan, harga dari tiap miniatur yang dibuatnya ini berkisar Rp 500.000 hingga jutaan rupiah.

Harga tergantung pada tingkat kerumitan dari jenis mobil pesanan yang dibuatnya.

"Paling banyak dipesan itu miniatur jenis truk. Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, bisa sampai 2 minggu supaya hasilnya bagus, presisinya sesuai dan yang pesan puas," tutur Maman yang kini masih tinggal di rumah tidak layak huni.

Mencoba bangkit saat pandemi Covid-19

Maman menuturkan, usahanya mulai mandek sejak awal pandemi Covid-19.

Selain karena nihil orderan, modal usaha yang dimilikinya habis untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Baru dalam beberapa bulan ini pesanan mulai masuk lagi.

"Awalnya bingung, karena tidak ada modal untuk membeli aksesoris miniatur mobil. Kemudian saya beranikan diri pinjam ke bank. Alhamdulillah, dapat pinjaman modal dari KUR BRI, dengan proses pinjaman modal yang mudah, pembayaran cicilannya ringan," sebut Maman.

Dengan pinjaman modal dari bank itu, Maman dalam sebulan mampu memenuhi pesanan hingga 4 unit miniatur truk, dengan omzet kotor Rp 4 juta.

"Sekarang saya berharap usaha ini bisa terus berkembang, sehingga kesejahteraan keluarga bisa lebih baik dan turut membantu yang lainnya, dengan mempekerjakan mereka di tempat saya," kata Maman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com