Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rusak Ratusan Hektar Sawah di Bengkulu, Disebabkan Alih Fungsi Lahan Jadi Perkebunan Sawit

Kompas.com - 09/10/2020, 15:23 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Provinsi Bengkulu mengakibatkan ribuan warga dan ratusan hektar sawah siap panen dihantam banjir sejak Rabu (7/10/2020).

Banjir menerjang setidaknya di Kecamatan Semidang Alas, Talo, Ulu Talo dan Ilir Talo di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Camat Semidang Alas Zaidi mengemukakan meluapnya banjir rutin terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Menurutnya penyebab banjir adalah rusaknya kawasan Hulu Sungai Alas akibat perkebunan baik milik masyarakat maupun perusahaan.

"Pokoknya setiap tahun bila musim deras pasti banjir. Penyebabnya yang jelas karena daya serap di hulu sudah kurang sehingga gampang sekali air besar. Di hulu sungai itu banyak perkebunan milik warga dan perusahaan," jelas Zaidi ketika dihubungi via telepon, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Padi Hanyut, Enam Bulan ke Depan Kami Makan Apa?

Hal senada juga dikatakan petani Kecamatan Semidang Alas dan Ulu Talo, Iksan dan Risdianto secara kompak menyebutkan penyebab banjir di daerahnya adalah dibukanya kawasan hutan penyangga air di hulu sungai.

Di Kecamatan Semidang Alas terdapat Sungai Alas. Hulu Sungai Alas terdapat dua perusahaan kelapa sawit yang membuka lahan cukup luas.

"Selama ini banjir tidak pernah terjadi namun akibat hulu sungai dibuka perkebunan sawit banjir bah sungai meluap menerjang sawah," tegas Iksan.

Risdianto petani Kecamatan Ulu Talo juga mengatakan di hulu sungai di daerahnya juga terdapat dua perusahaan kelapa sawit yang membuka perkebunan mengakibatkan banjir rutin sering terjadi sejak dua tahun terakhir.

Baca juga: Banjir Terjang Bengkulu, Ratusan Hektar Sawah Siap Panen Rusak

Risdianto menyebutkan sejauh ini bantuan yang diterima warga terdampak banjir beras 5 kilogram, mie, obat nyamuk dan lainnya. Namun apaklah ada bantuan dari pemerimtah terkait sawah yang rusak dirinya belum mendapatkan kabar.

"Saya tidak tahu apakah ada bantuan dari pemerintah terkait sawah yang rusak," ujarnya.

Sementara itu Iksan menyebutkan, sejauh ini dirinya belum mendapatkan bantuan dari pemerintah atas musibah banjir yang menimpanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com