Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unisba Protes Polri atas Penanganan yang Berlebihan pada Demonstran

Kompas.com - 09/10/2020, 14:53 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Islam Bandung melayangkan surat keberatan kepada Polda Jabar atas tindakan anggotanya yang berlebihan saat melakukan pengamanan demo UU Cipta Kerja, Rabu (8/10/2020) malam.

"Kami memohon pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus, karena itu fasilitas pendidikan yang bertujuan mencerdaskan bangsa," ujar Rektor Unisba Prof Edi Setiadi S dalam keterangan resminya, Jumat (9/10/2020).

Surat bernomor 595/K.08/REK-K/X/2020 ini menceritakan kronologi kejadian.

Baca juga: Massa Bertahan, Polisi Bubarkan Paksa Demo di Bandung

 

Malam tadi, kampus yang tengah libur karena mahasiswa belajar di rumah mendadak ramai oleh mahasiswa berbagai kampus.

Malam itu, rombongan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang sudah melakukan aksi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat bergerak ke Unisba.

Mereka memaksa masuk ke Unisba karena menghindar tembakan gas air mata dari polisi.

Masuknya mahasiswa ke area kampus di luar kendali Unisba. Sebab, kampus yang merupakan sarana pendidikan tidak perlu menerapkan penjagaan sangat ketat baik personel maupun sarana.

Namun, walaupun sudah masuk ke area kampus, anggota polisi menembakkan gas air mata ke dalam kampus.

Bahkan, terdengar ledakan yang mengarah ke dalam kampus Unisba yang memecahkan kaca pos penjagaan UNISBA

Berikut isi surat lengkap keberatan Unisba:

Sebagaimana diketahui bersama di tengah-tengah pandemik Covid-19, kampus libur karena pembelajaran dilaksanakan pembelajaran online.

Namun demikian, karena prihatin dengan kondisi bangsa mahasiswa terdorong untuk melakukan aksi penolakan terhadap UU Omnibus Law.

Kejadian pada hari Rabu, tanggal 7 Oktober 2020 rombongan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang sudah melakukan aksi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat bergerak ke UNISBA.

Mereka memaksa masuk ke UNISBA karena menghindar tembakan gas air mata dari polisi. Masuknya mahasiswa ke area kampus di luar kendali kami, karena kampus sebenarnya sarana pendidikan yang tidak perlu menerapkan penjagaan baik personil maupun sarana yang sangat ketat.

Namun, walaupun sudah masuk ke area kampus UNISBA, anggota polisi menembakan gas air mata ke dalam kampus, bahkan terdengar ledakan yang mengarah ke dalam kampus UNISBA yang memecahkan kaca pos penjagaan UNISBA.

Baca juga: Demo di Bandung Kembali Ricuh, Area Gedung Sate Dilempari Bat

Dengan kejadian tersebut, kami memohon pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus, karena itu fasilitas pendidikan yang bertujuan mencerdaskan bangsa.

Selain itu, kami memohon agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena kami pun mengetahui tugas dan fungsi kepolisian, terutama tugas mengayomi dan melindungi masyarakat.

Kabag Kominpro Unisba, Tresna Wiwitan, membenarkan bahwa surat tersebut merupakan resmi pernyataan Unisba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com