Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Jadikan Sumba sebagai Pusat Listrik Tenaga Surya untuk Indonesia

Kompas.com - 06/10/2020, 09:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, terus berupaya untuk mewujudkan Pulau Sumba sebagai pusat energi baru dan terbarukan khususnya dalam pengembangan listrik tenaga surya. 

Sebagai daerah dengan panas sinar matahari terbaik di Indonesia, Sumba punya potensi besar untuk memasok kebutuhan listrik ke pulau Jawa dan Sumatera.

“Bapak Gubernur berinisiatif untuk jadikan Sumba sebagai Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Indonesia. Inisiatif ini dinamakan dari Sumba menuju Indonesia," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Ardi Jelamu kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2020) pagi.

Menurut Marius, berdasarkan riset ilmiah, Sumba layak untuk itu karena punya potensi sinar matahari terbaik di Indonesia.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5 di Sumba Barat, Tidak Berpotensi Tsunami

"Hal ini juga sudah disampaikan oleh Bapak Gubernur kepada Bapak Presiden Jokowi saat kunjungan Presiden ke Labuan Bajo baru-baru ini (Kamis,1 Oktober 2020),” ujar Marius.

Untuk tahap awal rencananya akan dikembangkan listrik tenaga surya berkekuatan 20.000 megawatt.

Dengan kekuatan besar ini, lanjut dia, dapat memenuhi kebutuhan listrik di NTT, NTB, Bali dan Jawa.

Dia menyebut, pembangunan PLTS akan mendatangkan multiplier efek untuk peningkatan ekonomi NTT.

“Kami mengharapkan agar para bupati di daratan Sumba bersama dengan para tokoh masyarakat serta tokoh agama mulai melakukan dialog dengan masyarakat agar tidak ada lagi permasalahan lahan dalam mewujudkan rencana ini,” ujar Marius.

Marius mengungkapkan Pulau Sumba juga ke depannya akan dibangun secara besar-besaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com