Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya 1,5 Juta Bibit Sawit Unggul di Riau, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 05/10/2020, 19:53 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Ia mengatakan, segala keunggulan itu dilengkapi dengan langkah perusahaan melalui program pendampingan pemeliharaan kepada para petani yang membeli bibit perusahaan.

Terutama, petani mitra yang membeli bibit dari perusahaan.

Dengan begitu, hasil tanaman sawit yang diremajakan akan memberikan hasil produktivitas maksimal di kemudian hari.

Pada 2021, PTPN V menargetkan dapat melepas sedikitnya 911.094 bibit kepada para petani mitra, dengan potensi nilai penjualan mencapai Rp37 miliar.

PTPN V menilai bahwa bisnis pembibitan sawit unggul memiliki prospek yang cerah, mengingat ke depannya sekitar 9.000 hektar perkebunan sawit milik mitra perusahaan akan diremajakan.

Selain itu, pihaknya juga berusaha memenuhi permintaan bibit unggul dari provinsi tetangga untuk program PSR seperti di Jambi.

Jatmiko mengaku, saat ini PTPN V tengah berusaha mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan terus meningkatkan produksi TBS sawit hingga mencapai rata-rata sebesar 24,24 ton per hektar pada 2020 ini.

Perusahaan optimistis bahwa hingga akhir tahun ini, selain mampu menjaga tingkat produksi sebesar 24,24 ton per hektar, pendapatan perusahaan juga diprediksi bisa mencapai Rp 4,8 triliun atau tumbuh 16,25 persen dari pendapatan tahun lalu.

Jatmiko mengutarakan, target pendapatan sebesar itu tidak seluruhnya bersumber dari kebun milik PTPN V sendiri.

Sebab, sekitar 40 persen dikontribusikan dari kebun sawit milik rakyat, baik yang menjadi mitra plasma PTPN V maupun petani swadaya.

"Sinergi itu sejalan dengan visi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian melalui pemberdayaan potensi masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat di antaranya mitra petani binaan dapat lebih meningkat," kata Jatmiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com