Besok harinya sejumlah warga kemudian mendatangi rumah Anthony untuk meminta bantuan alat berat guna membersihkan aliran sungai dari batu-batu besar yang masih berada di sungai itu.
Warga juga meminta bantuan alat berat karena banyak batu besar yang menindih pipa air bersih tak bisa diangkat oleh warga.
Menurut Anthony, saat didatangi warga kebetulan keluarganya sedang menggelar ibadah perjamuan di rumah.
"Jadi saya tidak tahu sama sekali, Theo ini masuk ke rumah lalu ambil kunci dan langsung membawa eskavator itu ke sùngai, kebetulan warga minta bantuan ya," ujarnya.
Baca juga: Pascabanjir Ambon, Kawaan Pertokoan Masih Banyak yang Tutup
Dia mengaku setelah membawa eskavator ke sungai, cucunya itu langsung membersihkan batu-batu besar yang menghalangi aliran sungai dan batu-batu lainnya yang menindih pipa air bersih.
Anthony mengaku saat mengoperasikan alat berat tersebut Theo hanya sendirian di atas eskavator dan warga lainnya hanya memberikan aba-aba dari sungai dan kejauhan.
"Jadi memang dia sangat lincah sekali mengoperasikan eskavator itu, dia juga selalu membawa traktor," ujarnya.
Baca juga: 4 Kecamatan di Kota Ambon Terendam Banjir
Theo sendiri saat ini belum bersekolah karena umurnya yang baru lima tahun. Rencananya Theo baru akan masuk ke sekolah dasar pada tahun depan setelah usianya genap 6 tahun.
Anthony mengaku kelebihan yang dimiliki cucunya untuk mengoperasikan eskavator itu sama sekali tidak pernah diajarinya.
Menurut Anthony cucunya itu sangat lincah mengoperasikan eskavator karena ia selalu melihat operator mengoperasikan alat berat tersebut.
"Jadi sama sekali saya tidak pernah mengajari dia, mungkin karena sering lihat operator bawa traktor dan eskavator jadi fillingnha muncuk itu menurut saya," ungkapnya.