Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Acara Silaturahim KAMI Batal Digelar di Surabaya, Diblokade Massa hingga Dibubarkan Polisi

Kompas.com - 29/09/2020, 11:34 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Acara Silaturahim Akbar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (28/9/2020) batal digelar.

Pasalnya, acara yang dihadiri mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono tersebut mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

Meski acara tersebut sempat berpindah lokasi di rumah Jabal Nur di Jalan Jambangan, namun acara itu akhirnya dibubarkan oleh kepolisian.

Alasan polisi membubarkan acara KAMI itu karena pihak penyelenggara dianggap tidak memiliki izin.

Baca juga: Gedung Diblokade Massa, Silaturahim KAMI yang Dihadiri Gatot Nurmantyo Batal Digelar


Dikhawatirkan jadi klaster Covid-19

Ratusan orang dari berbagai elemen memblokade akses masuk Gedung Juang 45 yang akan digunakan untuk acara KAMI, Senin.

Dalam orasi yang disampaikan, alasan mereka menolak acara tersebut karena dianggap KAMI merupakan organisasi berbahaya.

Selain itu, acara tersebut juga berpotensi menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.

"Jadi lebih baik dibubarkan saja," kata Koordinator lapangan salah satu elemen massa Andri Adi Kusumo di lokasi.

Sementara itu, Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setyawan Kuncoro juga turut menyayangkan acara tersebut digelar.

Sebab, dilakukan di tengah kondisi pandemi corona.

"Acara KAMI di Gedung Juang 45 tidak memiliki izin, penyelenggara harusnya juga mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19," kata Wisnu di lokasi.

Baca juga: Alasan Polisi Bubarkan Acara yang Dihadiri Gatot Nurmantyo di Surabaya

Acara KAMI dibubarkan polisi

Tangkapan layar video pembubaran acara KAMI di Surabaya, Senin (28/9/2020).ACHMAD FAIZAL. KOMPAS.com Tangkapan layar video pembubaran acara KAMI di Surabaya, Senin (28/9/2020).

Karena mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat itu, acara KAMI sempat dipindahkan di rumah Jabal Nur yang berlokasi di Jalan Jambangan Surabaya.

Meski demikian, acara tersebut tidak berlangsung lama. Sebab, acara tersebut akhirnya dibubarkan polisi.

Dalam video yang beredar, tampak saat Gatot Nurmantyo sedang berpidato, salah seorang anggota polisi berpakaian atasan putih menyela pidato Gatot dengan naik ke atas podium.

Mengetahui hal itu, Gatot sebelum menutup acara menegaskan bahwa KAMI merupakan organisasi yang konstitusional.

"KAMI adalah organisasi yang konstitusional, tapi kalau kita diminta bubar oleh polisi, maka kita junjung tinggi dan ikuti apa yang telah diminta pak polisi," kata Gatot lalu menutup sambutannya.

Baca juga: Polisi Bubarkan Acara KAMI di Surabaya Saat Gatot Nurmantyo Beri Sambutan

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko secara terpisah mengatakan, pembubaran acara KAMI yang dilakukan polisi karena ada beberapa pertimbangan.

Pertama, karena acara tersebut dianggap tidak memiliki izin, dan kedua karena sedang masa pandemi corona.

"Jatim sedang gencar kampanye pengendalian Covid-19, bahkan menegakkan hukum bagi pelanggar protokol kesehatan. Jadi, acara apa pun yang sifatnya mengumpulkan massa akan dilarang," kata Andiko di Mapolda Jatim, Senin sore.

Tanggapan KAMI

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menghadiri Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Andi Hartik Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menghadiri Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (3/8/2018).

Wakil Ketua Eksekutif KAMI Jatim, Agus Maksum menyayangkan aksi blokade yang dilakukan massa dan juga pembubaran acara yang dilakukan aparat kepolisian.

Pasalnya, acara tersebut sebenarnya hanya untuk internal pengurus KAMI dengan tidak melibatkan banyak orang.

Sebelum menggelar acara, pihak panitia juga sudah menyampaikan surat pemberitahuan kepada polisi.

"Tapi acara dibubarkan karena dianggap tidak ada izin, padahal ini acara internal, hanya ramah tamah biasa, tidak dihadiri banyak orang," katanya saat dikonfirmasi, Senin siang.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Sebut Massa Pengadang Acara KAMI merupakan Demonstran Bayaran

Sementara itu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menganggap aksi penolakkan yang dilakukan sejumlah elemen tersebut dianggap orang bayaran.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku bersyukur karena kehadiran KAMI dapat membawa berkah di tengah sulitnya ekonomi.

"Dalam kondisi sulit semacam ini kita harus bersyukur ada rekan kami melakukan demo karena kehadiran KAMI. Demo kan dibayar," jelasnya.

"Kita doakan para pendemo pulang ke rumah selamat dan membawa uang sekedarnya untuk keluarga. Jadi keberadaan kami menjadi berkah bagi mereka," kata Gatot yang menjabat sebagai Presidium KAMI di Masjid Assalam Purimas Gununganyar Surabaya, Senin sore

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com