Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2020, 15:56 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

TARAKAN, KOMPAS.com-Tanah longsor yang terjadi di Kota Nunukan, Kalimantan Utara, pada Senin (28/9/2020) dini hari menyebabkan 11 orang tewas.

"Kejadiannya bersamaan di empat lokasi berbeda, dengan total korban meninggal dunia sebanyak 11 orang," kata Kepala Basarnas Kota Tarakan Amiruddin saat dihubungi, Senin.

Amiruddin menyebutkan, musibah itu terjadi di RT 17 Juata Permai, Kampung 1 Skip, kawasan Gunung Selatan, dan Kelurahan Karang Anyar.

Baca juga: Bayi Kembar 10 Bulan Jadi Korban Tanah Longsor di Kota Tarakan

Amiruddin mengatakan, lokasi yang terjadi longsor adalah daerah perbukitan dan memiliki tanah yang labil.

Selain itu, sebelum longsor terjadi Kota Tarakan dan sekitarnya diguyur hujan sepanjang malam.

Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tarakan masih memetakan lokasi longsor. Jumlah kerugian juga masih dihitung.

Berikut identitas korban tanah longsor di Tarakan:

Gabriel Selatani (10), korban di RT 17 Juata Permai

Pitter Bati (42), korban di RT 17 Juata Permai

Baca juga: Tanah Longsor di 4 Titik Kota Tarakan, 11 Orang Tewas

Anna Usulalong (38), korban di RT 17 Juata Permai

Tristan Alfian Lalong (9), korban di RT 17 Juata Permai

Suroto (65), korban di Kampung 1 Skip

Partini (63), korban di Kampung 1 Skip

Wagimin (60), korban di Kampung 1 Skip

dua bayi berusia 10 bulan, korban di Kelurahan Gunung Selatan

Ariyanto (40), korban di Kelurahan Gunung Selatan

Eldayanti (16), korban di Kelurahan Karang Anyar

 

Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com