Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Parti Liyani Ternyata Berjiwa Sosial, Rumahnya Dijadikan PAUD, Suka Beri Baju dari Singapura untuk Tetangga

Kompas.com - 24/09/2020, 14:21 WIB
Robertus Belarminus

Editor

Ini setelah sebelumnya banyak warga Dusun Keduk yang juga bekerja menjadi TKI sudah seluruhnya pulang kampung dan tidak kembali bekerja sebagai TKI.

"Kalau tidak salah ya tinggal Parti Liyani dan Yani yang kini masih menjadi TKI di Singapura," kata Suripto.

Sementara itu, Kepala Dusun Keduk, Desa Kebonagung, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Saiul Nizar mengatakan, adanya kasus yang menimpa Parti Liyani di Singapura memang awalnya tidak banyak diketahui oleh banyak orang.

Hanya setelah dinyatakan menang kasus di Pengadilan Tinggi Singapura barulah membuat warga ramai membicarakanya.

Baca juga: Ibu TKI Parti Liyani Jatuh Sakit Setelah Diberitahu Kasus Anaknya

Dirinya mengakui tidak banyak mengenal Parti Liyani. Ini dikarenakan ketika Parti berangkat menjadi TKI di Singapura pada tahun 2007 lalu, dirinya belum menjadi Kepala Dusun.

Meski demikian, lanjut Saiul Nizar, pihaknya melihat jiwa sosial dari Parti Liyani cukup besar di Dusun Kedak.

Parti disebut mempersilahkan rumah miliknya seluas sekitar 450 meter persegi yang dibeli seharga sekitar Rp 100 juta dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini (Paud) dan kegiatan posyandu warga.

Parti Liyani hanya meminta agar rumah tersebut dijaga dan dibersihkan tanpa harus menyewa.

"Maka dari itu, kami juga terkejut dan berdoa semoga Mbak Parti Liyani segera bisa pulang setelah terbebas dari kasus yang menjeratnya di Singapura," tutur Saiul Nizar.

-------------------

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul, "UPDATE Fakta Parti Liyani TKI Nganjuk yang Buat Bos Bandara Singapura Mundur, ini Respon Keluarganya" (SURYA.CO.ID/PUTRA DEWANGGA CANDRA SETA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com