MELAWI, KOMPAS.com – Kapolres Melawi AKBP Tris Supriadi mengatakan, banjir setinggi 2 meter yang merendam tiga kecamatan telah mengakibatkan akses transportasi terputus.
Akses transportasi dari dan ke Kecamatan Nanga Pinoh hanya bisa dilalui sepeda motor roda dua, itu pun harus dinaikkan ke atas rakit.
“Akibat banjir tersebut, ratusan rumah warga terendam banjir dan menyebabkan akses jalan dari dan menuju Kecamatan Nanga Pinoh hanya dapat dilalui menggunakan kendaran doa yang dinaikkan ke rakit,” kata Tris dalam keterangan videonya, Senin (14/9/2020).
Baca juga: Banjir Setinggi 2 Meter Rendam 3 Kecamatan di Melawi Kalbar
Selain itu, banjir juga mengakibatkan aktivitas pasar sayur Nanga Pinoh berpindah lokasi ke sekitar Tugu Juang yang berada relative di datarang tinggi.
“Untuk sementara telah terdapat tempat pengungsian yang disediakan oleh BPBD Melawi, yaitu di gedung serba guna,” ujar Tris.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 19 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, terendam banjir dengan ketinggian mencapai lebih dari 2 meter.
Dampaknya ada ribuan warga yang telah mengungsi ke dataran lebih tinggi atau ke rumah kerabat.
Kapolres Melawi AKBP Tris Supriadi mengatakan, 3 kecamatan yang dilaporkan banjir adalah Kecamatan Nanga Pinoh; Kecamatan Ella Hilir dan Kecamatan Sayan.
“Genangan air sudah mencapai 2 meter lebih. Bahkan di Nanga Pinoh (ibu kota kabupaten), banjir telah memutus arus transportasi,” kata Tris.
Baca juga: Wamen LHK Batalkan Kunjungan ke Desa Kinipan Kalteng karena Banjir
Tris mengimbau masyarakat yang tinggal di dataran rendah agar selalu waspada. Sebab, saat ini debit air terus naik karena curah hujan masih tinggi.
“Di wilayah Kota Nanga Pinoh saat ini sudah sebanyak 60-70 persen terendam banjir,” ujar Tris.