Selama 17 tahun mengarungi bahtera rumah tangga, senantiasa sabar.
"Dia sagat baik," ucapnya.
Sehari-hari, Agustinus berjualan keripik di Depan SMPN 7 Purwakarta.
Dalam sehari ia memproduksi 2 kilogram keripik yang dikemas menjadi 15 bungkus. Dia juga sudah punya langganan.
"Kalau semuanya laku dapat 150.000. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, kami kumpulkan untuk bayar kontrakan. Tapi biasanya kalau mendekati bayar kontrakan kami buat 30 bungkus," ucapnya.
Baca juga: Kisah Agustinus Simorangkir, Sakit dan Tetap Berdagang Keripik, Meninggal di Depan Mata Dedi Mulyadi
Namun sejak pandemi Covid-19, dagangannya tak terjual seperti biasanya.
Biasanya Agustinus mangkal berjualan keripik dari pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Sejak Covid-19 mewabah, sekitar pukul 20.00 WIB, Agustinus baru pulang.
"Sejak corona (jualan) sepi," ujar dia.
Sebelumnya, anggota DPR RI Dedi Mulyadi kaget seorang penjual keripik bawang meninggal mendadak di depan matanya, Senin (7/9/2020).
Pria bernama Agustinus Simorangkir itu meninggal diduga karena penyakit jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.