Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saat Bayi Lutung Tidur, Sering Saya Pandangi, Hati Saya Terketuk"

Kompas.com - 08/09/2020, 12:24 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Uus Gumilar (49) tak kuasa menahan air matanya ketika menyerahkan seekor bayi lutung jawa peliharaannya.

Sambil terisak, lutung yang ia beri nama Manda Fransiska itu diserahkan pada petugas Kantor Seksi Wilayah V KSDA Garut.

Air mata Uus menjadi bukti kedekatan Uus dengan bayi lutung yang dibelinya sekitar dua minggu lalu itu.

Bahkan ketika tidur, bayi lutung itu juga selalu berada dalam pelukan Uus.

"Sudah seperti anak sendiri," kata dia, Senin (07/09/2020).

Baca juga: Kisah Uus, Beli Bayi Lutung Rp 800.000, Diberi Nama Manda Fransica hingga Dianggap Anak Sendiri

Bayi lutung itu bernama Manda Fransiska

Ilustrasi langur atau monyet lutung Ilustrasi langur atau monyet lutung
Sekitar dua pekan lalu, Uus membeli bayi lutung tersebut dari seseorang di media sosial Facebook.

Satu ekor bayi lutung dihargai Rp 800.000.

Bayi lutung itu ia beri nama Manda Fransiska.

Uus dan Manda seolah telah memiliki ikatan batin yang kuat.

Bahkan setiap tidur, bayi lutung itu tak dikandangkan dan terlelap di pelukan Uus.

“Saat dia (lutung) tidur, sering saya pandangi hingga terketuk melihat satwa ini jadi yatim piatu diambil dari orangtuanya di hutan, hati saya jadi terketuk,” kata Uus.

Baca juga: Kisah Pilu Pemulung dan Bayinya yang Berusia Satu Bulan, Tidur di Gerobak Sampah karena Terusir

 

Uus memyerahkan bayi lutung peliharaannya kepada peyugas KSDA Seksi wilayah V Garut, Senin (07/09/2020) di kantor Seksi wilayah V GarutKOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Uus memyerahkan bayi lutung peliharaannya kepada peyugas KSDA Seksi wilayah V Garut, Senin (07/09/2020) di kantor Seksi wilayah V Garut
Mengetahui satwa dilindungi, menyerahkan ke petugas

Namun, setelah membeli dan merawatnya, Uus mengetahui bahwa lutung jawa termasuk satwa dilindungi dari informasi di internet.

"Ada yang bilang tidak apa-apa karena di Garut masih banyak lutung. Tapi setelah saya pikir-pikir undang-undang kan berlaku di semua wilayah Indonesia," kata dia.

Sempat ragu-ragu, Uus akhirnya membulatkan tekad menyerahkan Manda Fransiska pada petugas. Hal itu dilakukan demi kebaikan Manda.

"Daripada dijual kepada orang lain llau mati, lebih baik saya serahkan kepada petugas, minimal dia bisa tumbuh besar," kata Uus.

Uus terisak ketika menyerahkan Manda. Besar harapannya, Manda tumbuh dengan baik di tangan pelestari sumber daya alam.

"Petugas bilang, akan diserahkan ke lembaga konservasi, nanti dirawat di sana, kalau memungkinkan bisa dilepasliarkan lagi yang penting tumbuh besar saja," ujar dia.

Baca juga: Cerita Camat Soal Papan Bolak-balik di Wilayah Abu-abu Indonesia-Malaysia

Diberi penghargaan

Ilustrasi keraSHUTTERSTOCK Ilustrasi kera
Atas inisiatif Uus, Kepala Seksi KSDA Wilayah V Garut Dodi Arisandi memberi apresiasi pada Uus.

"Kita berikan piagam penghargaan dan juga berita acara serah terima satwa," kata Dodi.

Ia berharap langkah kesadaran Uus diikuti oleh warga lainnya yang memelihara satwa dilindungi.

"Kita berharap warga yang memelihara satwa dilindungi juga bisa mengikuti apa yang dilakukan Uus,” katanya.

Jike memungkinkan Manda akan dilepasliarkan kembali.

"Nanti Kang Uus kalau mau lihat ke taman satwa juga bisa," ujar Dodi.

Usai diserahkan, Manda akan menjalani pemeriksaan medis di lembaga konservasi Taman Stawa dan dirawat di sana.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com