22 anggota Panwascam yang positif Covid-19 tersebar di empat kecamatan, yakni Gladaksari, Juwangi, Andong dan Wonosamudro.
Sehingga empat kantor Panwascam itu ditutup selapan dua pekan terhitung mulai 31 Agustus hingga 13 September 2020.
"Kantor pengawasannya sementara ini kita lakukan dari Bawaslu Kabupaten. Karena kebetulan tes (swab) pertama 30 orang Bawaslu Kabupaten beserta staf dan Panwascam itu negatif semua. Baru swab kedua dan ketiga ada yang dinyatakan positif itu," ujar dia.
Baca juga: 2 Anggota Dewan Positif Covid-19, Gedung DPRD Banyumas Ditutup
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina mengatakan, selama sepekan terhitung mulai 24-31 Agustus 2020 tercatat ada 81 kasus Covid-19 di Boyolali.
Rinciannya adalah 24 Agustus ada lima kasus, 25 Agustus ada tiga kasus, 26 Agustus ada satu kasus, 27 Agustus ada tiga kasus, 28 Agustus ada dua kasus, 29 Agustus ada 15 kasus, 30 Agustus ada tujuh kasus dan 31 Agustus ada 45 kasus.
"Sehingga total penambahan kasus Covid-19 di Boyolali sampai saat ini ada 396 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu yang dirawat ada 91 orang, isolasi mandiri 17 orang, selesai isolasi mandiri ada 267 orang, dan meninggal ada 21 orang," kata Ratri.
Ratri menyebut kasus Covid-19 di Boyolali didominasi orang tanpa gejala alias OTG.
Baca juga: Derita Kinem, Ibu Lima Anak Asal Boyolali 11 Tahun Menderita Kanker
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Boyolali untuk tetap mewaspadai dengan mematuhi dan menerapkan protokol Covid-19.
"Dengan banyaknya OTG di sekitar kita, kita tetap harus memaksimalkan dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan gerakan masyarakat hidup sehat," ujar Ratri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.