Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jadi Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi, Bagaimana Kondisi Jatim Kini?

Kompas.com - 01/09/2020, 07:27 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pada akhir Juni 2020, Jawa Timur sempat menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi melebihi DKI Jakarta.

Presiden Jokowi kemudian datang ke provinsi ini dan memberikan ultimatum agar jumlah kasus Covid turun dalam dua pekan atau pada pekan kedua Juli.

Meski batas waktu telah berakhir, kasus Covid-19 di Jatim tidak juga turun.

Namun, upaya menurunkan jumlah kasus terus dilakukan. Hingga hasilnya saat ini kesembuhan di Jatim masuk kategori tinggi.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 31 Agustus 2020

Seperti pada Jumat (28/8/2020), angka kesembuhan di Jatim tertinggi di Pulau Jawa, yakni 78,85 persen.

Pada pekan sebelumnya, pasien sembuh di Jatim tembus 20.016 orang atau setara 74,2 persen.

Angka itu membuat Jatim mampu bertahan melebihi presentase kesembuhan nasional, bahkan internasional.

Data pasien sembuh di tingkat nasional mencapai 89.618 orang atau 66,3 persen dan kesembuhan di tingkat internasional 66,1 persen.

Apabila diurut ke belakang, dalam sepekan terakhir Jatim telah mampu mencatatkan angka kesembuhan tertinggi di antara semua provinsi di Indonesia sebanyak 30 kali.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tingginya kasus kesembuhan pertanda masifnya kapasitas testing, tracing, dan treatment (3T).

"Sesuai intruksi Presiden Jokowi, upaya 3T akan terus kami masifkan," katanya, Minggu (30/8/2020).

Baca juga: Nama Bakal Calon Wali Kota Surabaya di Dalam Amplop, Djarot: Risma Saja Tidak Tahu

Berdasarkan laporan bulanan dari Kemenkes RI, selama periode 22 Mei-22 Agustus 2020, Jawa Timur (132.338 tes) tercatat menjadi provinsi tertinggi kedua dalam melakukan testing PCR di Indonesia setelah DKI Jakarta (221.812 tes).

Diikuti oleh Jawa Tengah (103.879 tes) dan Jawa Barat (102.875 tes).

"Saat ini tes PCR yang dilakukan Jatim sudah mencapai 206.368 tes dengan 53 lab PCR. Kapasitas testing hariannya sudah sampai 4.000-5.000 sampel," ujar Khofifah.

Namun, Jatim juga mencatat kasus kematian tertinggi akibat Covid-19. Hingga 29 Agustus 2020, tercatat ada 2.323 pasien meninggal dunia.

Angka tersebut tertinggi dari semua provinsi lain di Indonesia. Di bawahnya ada DKI Jakarta dengan 1.174 pasien meninggal dunia.

Menurut laporan pakar yang diterima Satgas Covid-19 Jatim, salah satu faktor yang menyebabkan angka kematian tinggi karena keterlambatan pasien positif dirawat di rumah sakit.

Keterlambatan penanganan pasien positif dipengaruhi oleh fenomena happy hypoxia.

Dalam kondisi ini, seseorang tidak menyadari kadar oksigen di dalam tubuhnya menurun karena dirinya tidak mengalami gejala apa pun.

"Pasien kelihatannya sehat-sehat saja, tapi kadar oksigennya ternyata sebenarnya turun di bawah 80 persen. Akhirnya baru berangkat ke rumah sakit ketika kondisinya sudah memburuk," ujar Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi.

Dia meminta masyarakat yang memiliki gejala klinis Covid-19 tidak segan-segan pergi ke rumah sakit karena perangkat dan fasilitas tempat tidur isolasi di rumah sakit di Jawa Timur siap menangani pasien Covid.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI dan RS Online, bed isolation yang dimiliki Jatim telah mencapai 7.551 buah dengan 127 RS rujukan Covid-19.

Angka ini jauh melebihi Jakarta yang tercatat 4.955, Jabar 4.945, bahkan hampir dua kali lipat dari Jateng, yakni 3.860.

Zona

Dari 38 kabupaten dan Kota di Jawa Timur, Surabaya masih menjadi penyumbang tertinggi dalam kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Hingga Minggu (30/8/2020), ada 12.028 kasus di Surabaya, menyusul Sidoarjo dengan 5.096 kasus dan Gresik dengan 2.633 kasus.

Sementara itu, zona penyebaran Covid-19 per daerah bergerak dinamis.

Hingga Minggu, masih ada empat daerah di Jatim yang berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran, yakni Sidoarjo, Tuban, Kota Surabaya, dan Pasuruan.

Daerah dengan status zona oranye atau daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19 ada 22 daerah, yakni Gresik, Bondowoso, Malang, Kota Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk, Jombang, Blitar, Jember, Kota Madiun, Kota Probolinggo, Kota Malang, Banyuwangi, Kediri, Mojokerto, Bojonegoro, Trenggalek, Magetan, Bangkalan, Kota Blitar, Kota Mojokerto, dan Kota Batu

Sementara zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 tercatat ada 12 daerah, yakni Ngawi, Pacitan, Kota Kediri, Madiun, Pamekasan, Tulungagung, Lamongan, Sumenep, Sampang, Ponorogo, Lumajang, dan Situbondo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com