Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Karyawan Terpapar Corona, RSUD Embung Fatimah Tutup Sementara

Kompas.com - 28/08/2020, 14:39 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Poliklinik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditutup sementara.

Pengumuman yang ditandatangani oleh Dr Ani Dewiyana selaku Direktur RSUD Embung Fatimah ini ditempel di sejumlah papan pengumuman dan pintu-pintu masuk RSUD Embung Fatimah.

Dimana penutupan ini dimulai sejak hari ini, Jumat (28/8/2020) hingga 14 hari ke depan.

Baca juga: Warga Bintan Ditembak Mati di Malaysia, Dikebumikan di Tanjunguban

Ketua Bidang Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam yang juga Kepala Dinas Kesehatan Batam dr Didi Kusmarjadi membenarkan adanya penutupan terhadap layanan IGD dan Poliklinik di RSUD Embung Fatimah.

Didi mengatakan hal ini ditutup setelah ada empat orang yang terdiri dari dua tenaga kesehatan dan dua manajemen di RSUD Embung Fatimah terpapar Corona.

“Hal ini terpaksa kami lakukan dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di RSUD Embung Fatimah,” kata Didi mellaui telepon, Jmuat (28/8/2020).

Kendati demikian, penutupan ini dilakukan sifatnya sementara dan akan dibuka kembali setelah 14 hari ke depan.

Baca juga: Wanita Usap Wajah dengan Air Liur Jenazah Covid-19 Positif Corona, 2 Anaknya Negatif

“Setelah 14 hari ke depan akan kami buka kembali,” terang Didi.

Lebih jauh Didi mengatakan, pihaknya tidak mau hal ini melebar sehingga diambilah langka penutupan sementara selama 14 hari kedepan.

“Kami tidak mau ini hal ini melebar, makanya kami putuskan untuk tutup sementara dan semoga masyarakat Batam bisa memakluminya,” ungkap Didi.

Kasus Korea Selatan

Didi berharap masyarakat Batam tetap menjalankan protokol kesehatan, dengan selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan mengenakan masker apabila memang harus keluar rumah.

Didi juga menghimbau agar masyrakat Batam melaksanakan makan bersama-sama dalam jumlah yang banyak di dalam ruangan tertutup, sebab pada saat makan itu pasti masker dibuka.

“Belajar dari kasus Starbucks di Korea Selatan, empat orang pramusajinya justru tidak ada yang terpapar corona, tetapi semua pengunjungnya terpapar corona. Hal ini karena saat bekerja mereka tetap mengenakan masker sedangkan pengunjung pada saat minum dan makan mereka membuka masker,” pungkas Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com