Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pasien Masih Hidup tapi Dinyatakan Meninggal, Berawal dari Pindah Ranjang

Kompas.com - 26/08/2020, 18:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Harnanik warga Desa Bendiwulung, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar dikabarkan meninggal pada Senin (23/8/2020) akibat serangan jantung.

Keluarga mendapat kabar tersebut dari pihak RSUD Mardi Waluyo Blitar tempat Harnanik dirawat selama 10 hari terakhir.

Mendengar kabar tersebut keluarga mengumumkan kematian Harnanik melalui mushala desa.

Warga pun berbondong-bondong datang ke rumah duka dan sebagian warga lain perge ke tempat pemakaman umum untuk menggali liang lahad.

Tak lama kemudian, keluarga mendapatkan kabar jika Harnanik masih hidup. Pasien yang meninggal ternyata S yang sempat dirawat satu ruangan dengan Hartanik.

Baca juga: Gara-gara Pindah Ranjang, Harnanik Dinyatakan Meninggal, Kuburan Sudah Digali, Pelayat Berdatangan

Diketahui saat suami lihat wajah jenazah

Ilustrasi pasien dengan bantuan ventilatorSHUTTERSTOCK/VALENTY Ilustrasi pasien dengan bantuan ventilator
Anak Harnanik, Nanung Hermawan bercerita keluarga mengetahui ibunya masih hidup saat ayah Nanung ke rumah sakit untuk menjemput jenazah.

Setelah menandatangani semua berkas, sang ayah melakukan doa di depan jenazah Harnanik.

Karena penasaran, sang ayah membuka kain penutup jenazah dan terkejut saat melihat jenazah itu bukan istrinya, Harnanik. Ia pun segera ke ruang isolasi dan melihat istrinya masih dirawat.

"Terus lihat ke ruang isolasi, ternyata ibu saya masih ada di situ," kata Nanung.

Baca juga: Cerita Harnanik, Terlanjur Disiapkan Liang Kubur dan Didoakan Suami, Ternyata Masih Hidup

Nanung mengatakan, ibunya telah pindah ruangan setelah dinyatakan negatif Covid-19.

Meski begitu, Nanung menjelaskan pihak keluarga belum menerima surat keterangan negatif Covid-19. Padahal surat tersebut sangat penting saat kondisi pandemi seperti saat ini.

"Nanti sewaktu-waktu (ibu) saya bawa pulang, ada yang nanya bagaimana. Zaman sekarang masalah begini, kan rawan," kata Nanung.

Baca juga: Dikabarkan Meninggal, Harnanik Ternyata Masih Hidup, Ini Penjelasan Rumah Sakit

Bertukar ranjang

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit
Sementara itu Wakil Direktur Pelayanan RSUD Mardi Waluyo dr Herya Putra menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Menurut Herya, Harnanik dirawat di rumah sakit karena menderita stroke ringan. Saat dirawat ia mengeluh sesak napas. Sesuai dengan prosedur, ia kemudian dirawat di ruang isolasi bersama dengan dua pasien lainnya.

Di ruangan tersebut, Harnanik dan S sama-sama berstatus suspek Covid-19.

Mereka kemudian melakukan test swab pada 17 Agustus 2020 lalu. Namun hingga saat ini hasil test belum diterima.

Pada Minggu (23/8/2030) kondisi pasien S terus menurun.

Baca juga: Diumumkan Meninggal, Liang Lahad Sudah Digali, Harnanik Ternyata Masih Hidup

Perawat yang bertugas kemudian berinisiatif menukar posisi ranjang S dengan pasien Harnanik. Pemindahan posisi ranjang dilakukan karena sudut pandang kamera pengawas lebih jelas.

Namun pemindahan posisi ranjang tersebut tak dicatat dalam rekam medis pasien. Imbasnya saat pergeseran petugas jaga, perawat tak menyadari pemindahan tersebut.

Penggunaan kamera pengawas dilakukan untuk membantu pemantauan perkembangan pasien. Ini karena kondisi dan keterbatasan akses pada ruang isolasi.

Baca juga: 4 ASN Positif Covid-19, Kantor Sekretariat Pemkab Blitar Tutup

"Akses ruang isolasi kan terbatas. Perawat juga harus pakai APD level tiga," kata dia.

Saat kondisi pasien S memburuk dan meninggal di hari Senin, perawat mengira pasien tersebut adalah Harnanik.

 Apalagi gelang identitas pasien S terlepas dan tak berada di tempatnya.Sehingga perawat mengidentifikasi identitas pasien berdasarkan susunan ranjang.

"Saat itu juga tidak sempat cek ke bed (tempat tidur) sebelahnya karena keterbatasan akses ruang isolasi," lanjut Herya.

"Berseberangan utara dan selatan," ujar Herya.

Baca juga: RSUD Ngudi Waluyo Blitar Tutup Layanan Poli Gigi, Protokol Kesehatan Diperketat

Ia mengatakan saat ini Harnanik masih dirawat di ruang isolasi. Pernyataan tersebut berbeda dengan pernyaaan keluarga yang mengatakan Harnanik sudah pindah ke ruangan lain.

Terkait kejadian tersebut, Herya mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembinaan internal telah dilakukan agar kejadian serupa tak terulang.

"Kepada keluarga kita sudah sampaikan permohonan maaf," ujar Herya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor :Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com