Menurutnya, rangkaian seluruh bagian gaya hidup itu memerlukan biaya. Ketika biayanya terpenuhi, mungkin tidak menjadi masalah. Tetapi, jika biayanya tidak terpenuhi, maka dia akan berusaha untuk meraih seluruhnya itu.
"Caranya bisa dengan dua hal. Pertama bekerja dan kedua ya ganti suami," kata Dedi yang juga anggota DPR RI ini.
Menurutnya, dengan ganti suami, perempuan memiliki harapan harapan baru mendapatkan pasangan berpengasilan besar sehingga bisa menutupi kebutuhan gaya hidup tadi.
"Atau kedua, bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan besar tanpa bergantung pada laki-laki," katanya.
Baca juga: Gugatan Cerai Membludak, Loket Pelayanan di Pengadilan Agama Bandung Sempat Tutup 2 Minggu
Penyebab lain dari perceraian tadi, kata Dedi, karena kurangnya kesabaran dalam menghadapi kesulitan, terutama pada kaum ibu. Hal itu karena memang minimnya pendidikan untuk melatih kesabaran di keluarga.
"Dulu, ada istilah ibu mengajarkan anak perempuannya untuk menyulam. Itu sebenarnya mengajarkan tentang kesabaran. Tetapi sekarang pendidikan seperti itu sudah jarang," kata mantan bupati Purwakarta itu. (Editor: Ika Apriliani, Penulis: Putra Prima Perdana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.