Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap, 7 Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kantor PDI-P Cileungsi, Bogor

Kompas.com - 24/08/2020, 11:16 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi menangkap 7 pelaku pelemparan bom molotov di Markas PDI-P di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Saat ini para prlaku telah ditahan.

"Sudah (tertangkap), ada tujuh tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes CH Patoppoi dalam pesan singkat kepada wartawan, Senin (24/8/2020).

Menurut Patopppi, pihaknya belum mengetahui motif pelemparan itu. Sebab, sampai saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan.

"Motif masih didalami," tuturnya.

Baca juga: Teror Bom Molotov di Kantor PDI-P, Setelah 2 Kali di Bogor Kini di Cianjur

Disinggung apakah ada keterkaitan dengan tindakan serupa di markas PAC PDI-P Megamendung, polisi belum dapat menyimpulkan.

"Masih pendalaman," katanya singkat.

Seperti diketahui, pelemparan bom molotov di dua markas PAC PDI-P ini berselang sehari.

Insiden pertama pelemparan terjadi pada Selasa 28/7/2020) di PDI-P PAC Megamendung, yang juga merupakan kediaman Wakil Ketua PDI-P Kabupaten Bogor Rosenfield Panjaitan.

Insiden itu baru diketahui pada pukul 06.00 WIB tadi pagi oleh pemilik rumah tersebut.

Peristiwa kedua terjadi sehari kemudian, yakni pada tanggal 29 Juli 2020 di di sekretariat PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Dari kedua peristiwa ini, pelemparan bom molotov ini dilakukan sebanyak tiga kali. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, hanya saja menyisakan bercak hitam bekas pelemparan dan pecahan botol kaca.

Baca juga: Kantor PDI-P Cianjur Dilempar Bom Molotov, Pintu Depan Terbakar

Di PAC PDI-P Megamendung, polisi dapat memeriksa kamera pengawas yang ada di tempat tersebut. Namun di Cileungsi polisi tak menemukan adanya CCTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com