Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Harus Sekolah dan Lulus, Saya Ingin Mengubah Nasib Keluarga"

Kompas.com - 24/08/2020, 11:01 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Melkianus Inosensius Darung, pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, tak seperti siswa lain yang sibuk belajar dari rumah selama pandemi Covid-19.

Melkianus harus bekerja sebagai buruh proyek bangunan untuk mendapatkan uang agar bisa membeli pulsa dan kuota internet.

"Selagi saya bisa cari (bekerja), tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," kata Melkianus kepada Kompas.com di Kelurahan Satar Peot, Borong, Minggu (23/8/2020).

Melkianus menceritakan, dirinya bekerja sebagai buruh bangunan saat jadwal sekolah sedang kosong.

Baca juga: Demi Belajar Online, Melkianus Jadi Buruh untuk Isi Kuota Internet di Ponsel Teman

"Kami kan sekolah pakai jadwal, di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang," kata dia.

Melkianus mengaku beruntung selalu ada warga yang mengajaknya bekerja sebagai buruh bangunan.

"Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus.

Tak punya ponsel

Namun, perjuangan Melkianus tak sampai di sana. Pelajar SMA itu juga tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.

Sehingga, Melkianus harus menumpang belajar dengan temannya yang memiliki ponsel pintar.

Upah yang didapat sebagai buruh bangunan dipakai untuk membeli pulsa dan kuota internet di ponsel temannya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com