Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Disebut Halangi Ambulans padahal Tak Keluar Garasi, Polisi: Mungkin Nomor Dipalsukan

Kompas.com - 19/08/2020, 08:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah mobil Kijang disebut telah menghalangi ambulans yang membawa pasien bocah yang pecah pembuluh darah di kepalanya, Jumat (14/8/2020).

Pasien kritis berusia 6 tahun itu akhirnya meninggal dunia.

Usai kejadian tersebut, polisi memburu pemilik mobil Kijang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Namun, rupanya menurut pengakuan pemilik, mobilnya tak pernah keluar dari garasi sejak tanggal 6 hingga 17 Agustus 2020.

Baca juga: Pengakuan Sopir Ambulans yang Dihalangi Mobil hingga Bocah Pecah Pembuluh Darah Meninggal: Padahal Sudah Minta Jalan

Buru pemilik mobil

Ilustrasi kondisi gawat darurat medis.Shutterstock Ilustrasi kondisi gawat darurat medis.
Jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Garut langsung turun tangan melakukan pengecekan kendaraan guna memburu pemilik mobil.

Berbekal keterangan pelat mobil yang disebutkan relawan pengawal ambulans, polisi pun bergerak mencari kendaraan tersebut.

Petugas akhirnya berhasil bertemu dengan pemilik mobil.

Namun, anehnya, sang pemilik mengaku mobilnya tak pernah keluar dari garasi, apalagi keluar hingga ke Garut.

"Menurut pemilik kendaraan tersebut, sejak tanggal 6 Agustus sampai tanggal 17 Agustus 2020, mobil tersebut tidak pernah keluar garasi, apalagi sampai ke Garut," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub-Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat.

Baca juga: Mobil yang Halangi Ambulans di Garut Belum Ditemukan, Ini Dugaan Polisi

 

Ilustrasi pelat nomor digantiSHUTTERSTOCK Ilustrasi pelat nomor diganti
Diduga ada yang memalsukan nomor kendaraan

Polisi menduga ada pihak yang sengaja memalsukan nomor kendaraan tersebut.

"Mungkin nomor polisi kendaraan tersebut ada yang memalsukan," ujar dia.

Sebab, menurut penyelidikan yang dilakukan polisi, mobil itu memang tak terbukti menghalangi laju ambulans Puskesmas Leles.

Relawan pun, kata dia, telah memberikan konfirmasi.

"Konfirmasi dari Saudara Fauzi yang mem-posting video permohonan maaf kepada pemilik kendaraan Kijang menyatakan bahwa bukan kendaraan tersebut yang menghalangi laju ambulans," kata Muslih.

Artinya, hingga kini kendaraan yang disebut menghalangi ambulans belum ditemukan oleh polisi.

Baca juga: Mobil yang Disebut Menghalangi Ambulans Ternyata Tidak Pernah Keluar Garasi

Keterangan sopir ambulans

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans
Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil Kijang disebut menghalangi laju ambulans di Garut.

Ambulans itu membawa seorang pasien anak dalam kondisi kritis yang mengalami pecah pembuluh darah.

Pasien anak itu akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan.

Menurut sopir ambulans, Damis Sutendi, saat keluar dari Puskesmas Leles, ambulans sudah dikawal oleh relawan bersepeda motor.

Sampai di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi, ambulans bertemu mobil Kijang di depannya.

Baca juga: Dicari Polisi, Mobil Kijang yang Halangi Ambulans di Garut Diduga Berasal dari Sumedang

Meski relawan sudah meminta jalan, ternyata pengemudi Kijang tidak menggubris.

"Dia malah di depan terus walau relawan yang mengawal pakai motor sudah minta jalan," katanya.

Setelah beberapa kilometer, tepatnya di Tarogong, relawan bisa memepet Kijang hingga ke pinggir jalan sehingga ambulans bisa melaju kencang.

Namun, ambulans lebih lambat tiba di rumah sakit.

"Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit," kata dia.

"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," kata dia.

Baca juga: Kasus Ambulans Terjadi Lagi, Catat Kendaraan yang Dapat Hak Utama di Jalan

Ilustrasi ambulans.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi ambulans.

Kesaksian relawan

Muhammad Fauzi (20), relawan pengawal ambulans tersebut sebelumnya juga sempat menceritakan kejadian itu di media sosial.

Kemudian kepada Kompas.com, Fauzi menceritakan perjalanan dari Puskesmas Leles awalnya berjalan lancar.

Sampai di Tutugan, Leles, mobil Kijang tersebut terus menghalangi jalan ambulans walaupun sudah diminta menepi.

"Dia keukeuh enggak mau ngasih jalan," kata Fauzi, Minggu (16/8/2020).

Di kawasan Tarogong, setelah ambulans bisa membalap, pengemudi Kijang pun terus menempel di belakang ambulans.

Mereka lalu berpisah di Bundaran Alun-alun Tarogong.

Sempat mendapat perawatan setibanya di rumah sakit, pasien bocah yang mengalami pecah pembuluh darah di kepala tersebut akhirnya meninggal dunia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Abba Gabrillin, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com