Salin Artikel

Mobil Disebut Halangi Ambulans padahal Tak Keluar Garasi, Polisi: Mungkin Nomor Dipalsukan

Pasien kritis berusia 6 tahun itu akhirnya meninggal dunia.

Usai kejadian tersebut, polisi memburu pemilik mobil Kijang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Namun, rupanya menurut pengakuan pemilik, mobilnya tak pernah keluar dari garasi sejak tanggal 6 hingga 17 Agustus 2020.

Berbekal keterangan pelat mobil yang disebutkan relawan pengawal ambulans, polisi pun bergerak mencari kendaraan tersebut.

Petugas akhirnya berhasil bertemu dengan pemilik mobil.

Namun, anehnya, sang pemilik mengaku mobilnya tak pernah keluar dari garasi, apalagi keluar hingga ke Garut.

"Menurut pemilik kendaraan tersebut, sejak tanggal 6 Agustus sampai tanggal 17 Agustus 2020, mobil tersebut tidak pernah keluar garasi, apalagi sampai ke Garut," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sub-Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat.

"Mungkin nomor polisi kendaraan tersebut ada yang memalsukan," ujar dia.

Sebab, menurut penyelidikan yang dilakukan polisi, mobil itu memang tak terbukti menghalangi laju ambulans Puskesmas Leles.

Relawan pun, kata dia, telah memberikan konfirmasi.

"Konfirmasi dari Saudara Fauzi yang mem-posting video permohonan maaf kepada pemilik kendaraan Kijang menyatakan bahwa bukan kendaraan tersebut yang menghalangi laju ambulans," kata Muslih.

Artinya, hingga kini kendaraan yang disebut menghalangi ambulans belum ditemukan oleh polisi.

Ambulans itu membawa seorang pasien anak dalam kondisi kritis yang mengalami pecah pembuluh darah.

Pasien anak itu akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan.

Menurut sopir ambulans, Damis Sutendi, saat keluar dari Puskesmas Leles, ambulans sudah dikawal oleh relawan bersepeda motor.

Sampai di kawasan Pasir Bajing, Kecamatan Banyuresmi, ambulans bertemu mobil Kijang di depannya.

Meski relawan sudah meminta jalan, ternyata pengemudi Kijang tidak menggubris.

"Dia malah di depan terus walau relawan yang mengawal pakai motor sudah minta jalan," katanya.

Setelah beberapa kilometer, tepatnya di Tarogong, relawan bisa memepet Kijang hingga ke pinggir jalan sehingga ambulans bisa melaju kencang.

Namun, ambulans lebih lambat tiba di rumah sakit.

"Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit," kata dia.

"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," kata dia.

Kesaksian relawan

Muhammad Fauzi (20), relawan pengawal ambulans tersebut sebelumnya juga sempat menceritakan kejadian itu di media sosial.

Kemudian kepada Kompas.com, Fauzi menceritakan perjalanan dari Puskesmas Leles awalnya berjalan lancar.

Sampai di Tutugan, Leles, mobil Kijang tersebut terus menghalangi jalan ambulans walaupun sudah diminta menepi.

"Dia keukeuh enggak mau ngasih jalan," kata Fauzi, Minggu (16/8/2020).

Di kawasan Tarogong, setelah ambulans bisa membalap, pengemudi Kijang pun terus menempel di belakang ambulans.

Mereka lalu berpisah di Bundaran Alun-alun Tarogong.

Sempat mendapat perawatan setibanya di rumah sakit, pasien bocah yang mengalami pecah pembuluh darah di kepala tersebut akhirnya meninggal dunia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Abba Gabrillin, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/08/19/08324741/mobil-disebut-halangi-ambulans-padahal-tak-keluar-garasi-polisi-mungkin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke