Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orangtua Mana yang Mau Melihat Anak Kehilangan Kakinya, Saya dan Nando Menangis Bersama..."

Kompas.com - 17/08/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang anak lelaki di Tembalang, Semarang, Joseph Arnando (8) harus kehilangan kaki kirinya akibat kanker tulang.

Nando pun kini hanya bisa duduk di kursi roda.

Ia juga harus mengubur dalam-dalam impiannya untuk menjadi seorang tentara.

Sejak kakinya diamputasi pada Juli 2020 lalu, Nando tak mau lagi bersekolah.

Kepedihan tak hanya dirasakan Nando, ibundanya Okti Christina juga merasakan hal yang sama.

"Orangtua mana yang mau melihat anaknya kehilangan kakinya," tutur Okti pilu.

Apalagi, Okti harus merawat Nando seorang diri dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan. Sedangkan, ayah Nando telah meninggal dunia 8 tahun lalu.

Baca juga: Kisah Pilu Selamet, Mata Melotot dan Kulit Melepuh, Dibawa ke RS dengan Uang Pinjaman

Bermula paha membengkak usai bermain

Ilustrasi kaki anakShutterstock Ilustrasi kaki anak
Masih segar di ingatan Okti, beberapa tahun lalu, Nando kecil mengeluh pahanya membengkak usai bermain.

Ketika itu putranya masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak.

Okti pun ketika itu sempat membawa Nando untuk pijat tradisional lantaran mengira bengkak di kaki anaknya hanya kecapekan biasa.

"Awalnya saya pikir itu bengkak biasa. Tapi jalannya kok pincang. Ternyata baru bilang kalau habis jatuh saat bermain, makanya saya bawa ke tukang pijit tradisional," kata Okti.

"Tapi setelah dua bulan kemudian bengkaknya makin membesar maka saya periksakan ke RS Bhayangkara Semarang," lanjut dia.

Saat itu dokter hanya memberi obat peredam memar dan mengatakan putranya memar biasa.

Baca juga: Malu Kakinya Diamputasi, Bocah 8 Tahun Ini Tak Mau Sekolah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com