Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicekik dan Digantung, Mahasiswi S2 Tewas di Tangan Kekasih, Lap Keringat untuk Hilangkan Jejak

Kompas.com - 15/08/2020, 09:15 WIB
Rachmawati

Editor

Waktu menunjukkan pukul 19.30 Wita. R semakin kesal saat LNS mengancamnya dengan anak panah. Ia pun emosi dan meminta kekasihnya untuk tidak macam-macam.

R lalu mencekik LNS hingga korban jatuh ke karpet. Mahasiswi S2 itu pun tewas di tangan kekasihnya.

Setelah melihat kekasihnya tewas, R sempat duduk termenung memandangi mayat kekasihnya.

Baca juga: Ditemukan Tergantung di Rumah Kekasih, Mahasiswi S2 Hukum Ternyata Dibunuh

Ia kemudian berpikir untuk menghilangkan jejak pembunuhan. R pun bergegas keluar rumah dan pergi ke daerah Jempong untuk membeli tali.

Setelah kembali ke rumah, ia mengambil kursi yang ada di rumah makan.

R naik ke kursi untuk menjebol lubang angin atau ventilasi tembok dapur. Lalu dengan tali berwarna kuning, ia menggantung jenazah kekasihnya.

Tujuan agar terlihat korban seolah-olah bunuh diri.

Baca juga: Tewas di Rumah Kekasih, Mahasiswi S2 Hukum di NTB dalam Kondisi Hamil, Ini Penjelasan Polisi

"Sempurna sudah korban dalam posisi tergantung dan tersangka melepaskan pegangan tangannya. Begitu korban sudah tergantung," ujar Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto saat jumpa pers di Mapolres Kota Mataram, Jumat (14/8/2020).

"Untuk memuluskan aksinya menghilangkan jejak, tersangka mengambil baju untuk mengelap keringat yang masih menempel di tubuh korban. Tersangka juga sempat membersihkan keringatnya yang menempel di tubuh korban," jelas Artanto menambahkan.

Baca juga: Mahasiswi S2 Ternyata Dibunuh Kekasihnya, Jenazah Korban Digantung agar Seperti Bunuh Diri

Temukan bercak darah di kamar mandi

Sementara itu pihak keluarga menilai ada kejanggalan saat LNS ditemukan tewas gantung diri di rumah kekasihnya.

Kejanggalan tersebut antara lain ditemukannya bercak darah di kamar mandi, minyak urut, dan potongan tali berwarna kuning.

"Logikanya jika orang mau gantung diri tidak akan memikirkan ada kelebihan tali. Untuk apa sempat-sempat memikirkan, 'ooh, ini kelebihan talinya, tidak bagus untuk estetika', terus kemudian dia potong, kan tidak. Mau satu, dua meter pasti dia pakai," kata Hadi.

Selain itu, dia juga mencurigai lima orang yang keluar masuk TKP yang salah satunya berpakaian perawat.

Baca juga: Mahasiswi S2 Dibunuh dan Jenazah Digantung Pacar yang Kesal Tak Diizinkan ke Bali

Sementara itu di lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti seperti tali berwarna kuning, pisau, anak panah, minyak urut, sprei, baju dan sebuha kursi.

Kasat Reskrim Polres Kota Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa di ruang kerjanya pada Kamis (13/8/2020) sempat mengatakan tidak ada bercak darah di anak oanah yang ditemukan di TKP.

"Anak panah yang kami temukan di TKP sementara kami amankan apakah ada kaitan dengan peristiwa tersebut atau tidak. Nanti bisa kita simpulkan dari hasil pemeriksaan," kata Astawa.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi S2 Dibunuh Kekasih hingga Jenazah Korban Digantung agar Seperti Bunuh Diri

Sementara itu dari rekaman CCTV, terlihat ada aktivitas sejumlah orang di TKP sebelum LNS ditemukan tewas tergantung.

Akibat perbuatannya, R dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan sub pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor: David Oliver Purba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com