BANDUNG, KOMPAS.com - Roynaldi tampak serius melukis sebuah bunga, namun media lukis itu bukanlah kanvas ataupun dinding melainkan jalan setapak sepanjang 140 meter dengan lebar empat meter di Jalan Santosa Asih IV RT 8 RW 5 Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Sambil jongkok dan cat di pinggirnya, Roynaldi tampak fokus menggoreskan kuasnya di jalan. Awalnya, Roy, panggilannya, membuat sketsa gambar dengan menggunakan kapur.
Setelah dirasa terbentuk barulah ia mengisi kekosongan sketsa tersebut dengan mewarnainya dengan cat yang disediakan secara swadaya oleh warga setempat.
Baca juga: Peringati HUT Ke-75 RI, Bupati Wonogiri Perbolehkan Warganya Gelar Tirakatan
Akan tetapi untuk sketsa gambar tentu bervariatif, pasalnya setiap warga terkadang memiliki keinginan memilih objek lukisannya masing-masing.
Misal ada yang ingin dibuatkan buaya, kupu-kupu, bunga, ikan hingga unicorn.
Karenanya untuk membuat sketsa saja, Roynaldi dapat menghabiskan lima bungkus kapur.
"Ya dibuat saja sesuai keinginan," kata Roynaldi sambil melukis, Kamis (13/8/2020).
Untuk sketsa gambar sendiri, Roynaldi membutuhkan waktu hingga 24 jam, setelah itu barulah masyarakat mewarnainya dengan cat.
Hari ini rencana lukisan segera dirampungkan, hanya saja ada beberapa objek gambar yang membutuhkan penebalan di sisi warnanya.
Baca juga: Video Viral PKL Menangis Mengaku Diancam Istri Wakapolda Sumsel, Ini Duduk Perkaranya
Sementara itu, ketua RT 8, Maman Suherman mengatakan bahwa mural jalan setapak ini merupakan upaya warga RT 8 RW 5 Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hal ini merupakan alternatif perayaan kemerdekaan ditengah pandemi Covid-19. Pasalnya kegiatan yang bersifat mengundang banyak massa, seperti perlombaan, pesta musik dan lainnya belum dapat diizinkan.
"Ini inisiatif warga menyambut 17 Agustusan," kata Suherman.
Adapun pengerjaan lukisan mural dikerjakan secara swadaya, bahkan prosesnya pun membutuhkan waktu hingga sepekan.
Sampai saat ini sudah 350 kilogram lebih cat yang telah digunakan.
Untuk dana sendiri berasal dari patungan warga yang secara sukarela menyisihkan sedikit rupiahnya untuk kebutuhan logistik berupa cat dan keperluan lainnya dalam proyek mural jalan ini.
"Ini temanya kampung warna warni, jadi gambar dan catnya juga warna-warni," tutup Maman.
Baca juga: Tamatan SMA Tipu Profesor PTN di Jambi dari Dalam Lapas, Korban Rugi Rp 183 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.