Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ida Harus Relakan Sawahnya yang Produktif untuk Pembangunan Tol Yogya-Solo

Kompas.com - 13/08/2020, 22:44 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Beberapa hari belakangan, Ida (51) Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, warga gelisah.

Pikiran Ida tidak tenang karena harus merelakan sawah warisan orangtuanya untuk pembangunan proyek Jalan Tol Solo-Jogja.

"Sebenarnya saya keberatan melepas lahan sawah warisan orang tua saya," kata Ida saat menghadiri sosialisasi dan konsultasi publik proyek jalan Tol Solo-Jogja, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Ganti Rugi Belum Dibayar, Warga Jatikarya Demo di Tol Cimanggis-Cibitung

Adapun lahan yang berbentuk persawahan yakni warisan sejak kakeknya seluas 2.400 meter persegi di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum.

Ida mengaku ikhlas sawahnya untuk kepentingan umum, tetapi dia berharap mendapatkan ganti untung.

Rencananya hasil ganti rugi akan dibelikan sawah di dekat rumahnya di Kelurahan Gayamprit tersebut.

“Dalam setahun, sawah kami bisa panen sampai tiga kali, setiap kali panen memperoleh pendapatan Rp 5 juta sampai Rp 8 juta," aku dia.

Baca juga: Rumah Saksi Perjuangan Melawan Agresi Militer Belanda Terancam Pembangunan Tol

"Saya berharap mendapatkan ganti untung, soalnya mau saya belikan ke Gayamprit karena lahan yang terkena tol ini merupakan warisan dari orangtua,” jelas Ida.

 

Broker Tanah Berkeliaran

Broker atau makelar berkeliaran di kawasan yang terdampak proyek pengerjaan Tol Solo-Jogja di Kabupaten Klaten.

Asisten 3 Sekda Pemkab Klaten, Sri Winoto menghimbau masyarakat yang wilayahnya terdampak proyek Tol Solo-Jogja tidak mudah percaya dengan tawaran broker atau makelar.

"Kami meminta untuk para warga yang nantinya terdampak proyek ini, untuk tetap bersabar," kata Winoto saat menghadiri sosialisasi dan konsultasi publik proyek jalan Tol Solo-Jogja, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Proyek Tol Cisumdawu Molor karena Pembebasan Lahan, Ini Keinginan Pemilik Tanah

Lebih lanjut Winoto menyarankan untuk tidak mudah percaya dengan tawaran dari broker, sehingga mengikuti alur yang sudah ada.

"Tetap ikuti alur yang sudah ditetap ada, jangan percaya dengan tawaran broker," sarannya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Ibu di Klaten Relakan Sawahnya untuk Tol Solo-Jogja,Padahal Setahun Dapat Pemasukan Rp 24 Juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com