Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Cisumdawu Molor karena Pembebasan Lahan, Ini Keinginan Pemilik Tanah

Kompas.com - 12/08/2020, 22:28 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemilik tanah yang dituding menghambat proyek pekerjaan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Tol Cisumdawu) angkat bicara tentang perkara penolakan pemberian lahan untuk pembangunan tol.

Melalui kuasa hukumnya, warga Surabaya yang juga direktur utama PT Biladi Karya Abadi itu meminta pemerintah menyelesaikan proses ganti rugi mengacu pada putusan nomor 238/Pdt.G/2018 yang sudah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Bale Bandung.

Baca juga: Jokowi Geram Pembangunan Tol Cisumdawu Molor, Apa Sebabnya?

"Kami tidak berniat menghambat pembangunan tol Cisumdawu, tapi kami minta pemerintah menyelesaikan ganti rugi lahan kami sesuai putusan pengadilan," kata kuasa hukum PT Biladi Karya Abadi, Erick Ibrahim Wijayanto di Surabaya, Rabu (12/8/2020).

Pihaknya justru mendukung pemerintah dalam proyek pembangunan infrastruktur.

"Buktinya klien kami punya lahan yang sekarang digunakan untuk keluar masuk kendaraan proyek pembangunan Tol Cisumdawi, ini bukti kami mendukung pembangunan infrastruktur pemerintah," jelasnya.

PT Biladi Karya Abadi memiliki dua bidang tanah bersertifikat HGB yang terkena proyek pembangunan Tol Cisumdawu.

Tanah tersebut berupa pasar sehat seluas masing-masing 311.166 meter persegi dan 10.834 meter persegi di wilayah Cileunyi Bandung.

"Oleh pemerintah dua bidang tanah tersebut dihargai Rp 17 miliar. Padahal sesuai putusan dan perhitungan sesuai harga tanah per meter, total ganti rugi tanah mencapai Rp 59 miliar," kata Erick.

Karena tidak ada titik temu, PT Biladi Karya Abadi mengungat BPN dan Kementerian PUPR ke pengadilan negeri Bale Bandung. Dua kali gugatan itu dimenangkan PT Biladi Karya Abadi.

Baca juga: Dengan Tangan Diborgol, Ini Pesan Jerinx Sebelum Ditahan di Rutan Polda Bali

BPN dan Kementerian PUPR lalu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

"Hingga batas waktu habis, upaya kasasi belum juga terdaftar di MA, jadi menurut kami putusan pengadilan sudah inkrah," jelas Erick.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com