KOMPAS.com - Anto pemilik warung yang berhadapan dengan Gunung Sinabung Tiga Panur, Kecamatan Simpang Simpat Empat mempelajari tanda alam sebelum erupsi.
Dia menyebut tanda alam yang terjadi sebelum erupsi adalah terdengar anjing melolong atau mengeluarkan suara lembut yang agak lebih panjang dari biasanya.
Selain itu Anton juga mempelajari arah mata angin yang menghembuskan debu vulkanik.
Dilansir dari Tribun Medan, Anto bercerita ia berhadapan langsung dengan erupsi untuk pertama kalinya pada tahun 2010.
Baca juga: BERITA FOTO: Hujan Abu Pasca-Erupsi Gunung Sinabung
Saat itu Anto baru tiga bulan tinggal di desa tersebut.
Warung sekaligus rumahnya yang berhadapan langsung dengan Gunung Sinabung, membuat Anto menjadi sumber informasi pertama terkait erupsi Gunung Sinabung.
Tak hanya menjadi informan utama bagi BMKG, ia juga kerap berbagi edukasi untuk masyarakat jika terjadi erupsi Gunung Sinabung.
Ia juga mempelajari bagaimana arah mata angin yang menhembuskan debu vulkanik dan tanda alam lainnya.
Baca juga: Pasca-Erupsi Gunung Sinabung, Empat Kecamatan Terkena Hujan Abu
Menurut Anto, tanda-tanda alam ini lah yang menjadi sinyal baginya jika erupsi bakal terjadi.
Pengalaman dan kedekatannya dengan alam justri menyelamatkannya dari kepanikan saat berhadapan dengan erupsi Gunung Sinabung.
Anto bercerita saat menghadapi erupsi, dia dan keluarganya sudah siap untuk mengungsi.
Lalu pada tahun 2013 dan 2014, ayah dua anak ini ikut mengabadikan momen bersejarah erupsi Gunung Sinabung.
Momen tersebut membuat sebagian warga harus relokasi salah satunya mereka pindah ke Desa Siosar.
Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 2.000 Meter dari Puncak
Kala itu ia menemani wartawan foto mendatangi daerah yang terdampak erupsi Gunung Sinabung.
Dia juga banyak berkisah tentang keikut sertaannya saat mencari para korban erupsi Gunung Sinabung,