Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Rombongan Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Goa Cemara, 2 Tewas dan 5 Hilang, Berawal dari Main Bola

Kompas.com - 07/08/2020, 11:39 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami rombongan wisatawan asal Kecamatan Tempel, Sleman, Yogyakarta.

Pasalnya, saat berkunjung di Pantai Goa Cemara, Kecamatan Sanden, Bantul, pada Kamis (6/8/2020) sekitar pukul 09.00 WIB, mereka justru terseret ombak besar. 

Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat rombongan wisatawan yang diketahui berjumlah 18 orang datang ke pantai tersebut untuk acara keluarga.

Dari 18 wisatawan itu, tujuh di antaranya sedang bermain bola di pantai.

Saat sedang asyik bermain, tiba-tiba diterjang ombak besar hingga membuat mereka terseret ke tengah dan hanyut.

Tujuh wisatawan yang terseret ombak itu di antaranya atas nama Joko Widodo (30), Moh Zafir Alfarizi (8), M. Rizky Romadhon (7), Ahmad Chairul Fatah (4), Muhammad Zidane Abdori (8), Ulu Nur Rohmi (28) dan Ahmad Nur Fauzi (30).

Baca juga: Tujuh Wisatawan Terseret Ombak Pantai Goa Cemara, 2 Tewas, 5 Hilang

Mengetahui hal itu, warga lainnya yang mengetahui kejadian itu sempat histeris dan melapor ke petugas.

Setibanya di lokasi itu, dua wisatawan di antaranya berhasil dievakuasi tim SAR gabungan. Namun nyawanya tak berhasil diselamatkan setelah dibawa ke puskesmas. 

"Tapi sesampainya di sana kedua korban tidak dapat diselamatkan," kata Kapolsek Sanden AKP Tukirin kepada wartawan.

Mereka yang sudah ditemukan itu, yakni Ulli Nur Rokhmi dan Ahmad Nur Fauzi. Sedangkan sisanya masih hilang.

 

Kesulitan evakuasi karena gelombang tinggi

Hingga saat ini lima wisatawan yang dilaporkan hilang akibat terseret ombak tersebut belum juga ditemukan.

Tim SAR gabungan masih berusaha melakukan pencarian di lokasi kejadian.

Namun, upaya tersebut tidak bisa berjalan maksimal karena terkendala dengan ombak tinggi.

“Dikarenakan pasang gelombang yang tinggi, sementara SAR gabungan melakukan pencarian,” kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul, Nugroho saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Kamis (6/8/2020).

“Pencarian dengan penyisiran darat menggunakan jaring eret/ jaring pinggiran,” tambah Nugroho.

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com