Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan-ikan Mati di Sungai Citarum, Ini Dugaan Penyebabnya

Kompas.com - 04/08/2020, 06:57 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Santa (58), warga yang mengoperasikan perahu eretan juga membenarkan bahwa ikan-ikan di Sungai Citarum banyak yang mati.

Santa menyebut warna air sungai berubah hitam dan bau tak sedap sejak Jumat (2/8/2020).

"Banyak ikan mati, bahkan ada ikan sapu-sapu," ujar Santa di sela mengoperasikan perahu eretan.

Patroli di Sungai Citarum

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang bersama Satgas Citarum Harum bakal melakukan patroli sungai menyusul menghitamnya air Sungai Citarum.

"Kami besok pagi akan patroli langsung melihat kondisi riil di lapangan terkait kondisi Bendungan Walahar dan buangan-buangan air limbah perusahaan," ujar Wawan.

Wawan menyebut saat ini posisi air  Sungai Citarum dari  Bendung Walahar  sedang dinolkan atau tanpa debit yang mengalir, karena adanya pengerukan lumpur di bawah bendung.

Baca juga: Sejuta Pohon Akan Ditanam di Sepanjang Sungai Citarum

Sementara itu, kata Wawan, air yang mengalir saat ini sepenuhnya merupakan air limbah dari perusahaan yang keluar dari outfall. Ia juga memastikan jika limbah yang keluar telah diolah melalui pengelolaan air limbah atau water treatment plant (WTP) dan sesuai baku mutu.

"Adapun warna hitam merupakan endapan di dasar sungai," ujar Wawan.

Wawan menyebut pengerukan di Bendung Walahar merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com