Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Bayi 11 Bulan Tewas karena Tertabrak Mobil Majikan Saat Ditinggal Ibu Mengepel

Kompas.com - 28/07/2020, 15:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NPJ bayi 11 bulan tewas setelah tertabrak mobil majikan ibunya pada Senin (27/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Hari itu bayi berusia 11 bulan asal Banjar Dinas Bonyoh, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem merangkak keluar rumah.

Di waktu bersamaan, MADP pemilik rumah sekaligus majikan orangtuan NJP sedang memanaskan mobilnya. Ia berencana ke bank untuk membayar tagihan.

Baca juga: Lepas dari Pengawasan, Bayi 11 Bulan Tewas Tertabrak Mobil Majikan

Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi sebelum memanaskan mobil, MADP sempat mengecek kolong mobil karena kucingnya kerap tidur di bawah mobil.

Saat memastikan tidak ada apa-apa di bawah mobil, MADP menghidupkan mobil dan memundurkan mobil.

Saat itu ia merasa ada sesuatu yang mengganjal sebanyak dua jali di roda belakang dan depan. Menyadari hal tersebut MADP turun dari mobil untuk mengeceknya.

Baca juga: Kronologi Bayi 11 Bulan Tewas karena Kelalaian Majikan Saat Kendarai Mobil

Betapa kagetnya MADP saat ia menyadari telah tertabrak bayi perempuan pembantunya. Saat ditemukan, bayi 11 bulan itu sudah dalam keadaan tewas.

“Pada saat itu yang bersangkutan mengecek kolong mobil, tapi tidak ada siapapun."

"Begitu mobil dihidupkan dan mundur untuk mengeluarkan mobil, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal sebanyak dua kali di roda belakang dan depan,” ucap AKP Sulhadi.

Baca juga: Bayi 11 Bulan Tewas akibat Kecelakaan dengan Mobil Majikan di Pekarangan Rumah

Ditinggal ibu mengepel

Ilustrasi bayi, ibu dan bayiShutterstock Ilustrasi bayi, ibu dan bayi
AKP Sulhadi mengatakan bayi 11 bulan itu terlepas dari pengawasan sang ibu NKI (20) yang sedang mengepel lantai. Sementara sang ayah, IGS (21)sedang bekerja di peternakan ayam.

Selama ini pasangan muda tersebut bekerja dan tinggal di rumah MADP (38).

“Keduanya memang bekerja di rumah Made Agus Diwpayana. Biasanya bayi tersebut memang diajak saat orang tuanya bekerja, dan berada di samping ibunya."

"Namun sang ibu saat itu tidak menyadari bahwa sang anak lepas dari pengawasannya,” ungkap AKP Sulhadi.

Baca juga: Kata Polisi soal Dugaan Sindrom Baby Blues dalam Kasus Bayi Tewas di Bak Mandi

Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke Polsek Kintamani. Dari hasil TKP disimpulkan bahwa NPJ tewas karena kelalaian sopir.

MADP pun langsung diamankan ke Polres Bangli.

Belum ada penetapan status apapun terhadap MADP karena masih menunggu pemeriksaan saksi yang lainnya.

Sedangkan orangtua korban belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma.

Baca juga: Kronologi Bayi Tewas Dilempar Ayah Tiri, Pelaku Sempat Pura-pura Tak Tahu

"Status masih saksi karena dari saksi lain belum diperiksa juga karena orangtua masih syok," kata Sulhadi saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Sementara itu dilansir dari tribun-bali.com, IGS ayah korban terlihat tertekan dan berusaha ditenangkan oleh kerabatnya.

Pria 21 tahun juga menolak saat dimintai keterangan media.

Sedangkan ibu korban dirawat di salah satu ruangan di RSU Bangli karena syok.

Baca juga: Seorang Bayi Tewas dalam Kebakaran Rumah di Sukabumi

Salah satu petugas kepolisian mengatakan ibu korban berkali-kali pingsan hingga belum bisa dimintai keterangan.

“Karena yang mengajak saat itu ibunya, dan saat ini kondisinya masih shock. Setiap diajak berinteraksi pingsan. Oleh sebab itu kami belum bisa memintai keterangan,” ucap salah seorang anggota Polsek Kintamani.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin | Editor: David Oliver Purba), tribun-bali.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com