Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Polisi soal Dugaan Sindrom Baby Blues dalam Kasus Bayi Tewas di Bak Mandi

Kompas.com - 02/10/2019, 12:18 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Polisi tidak menemukan adanya kondisi sindrom baby blues dalam diri YN (20), ibu yang menjadi tersangka kasus bayi berusia tiga bulan yang tewas tenggelam di bak mandi.

Sindrom baby blues merupakan perubahan psikologis secara mendadak yang dirasakan seorang ibu setelah melewati proses melahirkan.

“Sejauh ini tidak ada indikasi ke arah sana (sindrom baby blues). Tersangka melakukan perbuatannya murni didasari rasa kesal dan sakit hati,” tutur Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2019).

Baca juga: Menangis Sesenggukan, YN Menyesal Biarkan Bayinya Tewas di Bak Mandi

Menurut Juang, YN merasa kesal karena putrinya itu terus-menerus menangis saat hendak dimandikan.

Selain itu, YN tiba-tiba teringat perbuatan suaminya yang pernah berselingkuh saat ia hamil tujuh bulan.

“Dalam suasana hati kesal dan sakit hati itu, YN lantas meninggalkan korban yang saat itu sudah berada di dalam bak berisi penuh air hingga meninggal dunia,” kata Juang.

Polisi memastikan kondisi YN sehat dan melakukan perbuatannya dalam keadaan sadar. 

“Tersangka menyesali perbuatannya. Sedih karena mungkin tidak menyangka akan kejadian seperti ini, dan tidak tahu ke depan jadi seperti apa,” ujar Juang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com