Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Tersangka Sekda Bondowoso Disebut Dipaksakan

Kompas.com - 27/07/2020, 20:34 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Billy Vidya Setiawan Daniel, penasihat hukum Sekda Bondowoso, Syaifullah, menyebut, status tersangka terhadap kliennya dipaksakan.

Sebab, pasal yang disangkakan kepada kliennya juga menurutnya tidak tepat.

Syaifullah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengancaman.

Dia dijerat pasal 45 b UU IT jo Pasal 335 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Sekda Bondowoso Minta Pemeriksaan Ditunda

"Ancaman yang dimasud tidak terjadi, bahkan, pihak Sekda dan pelapor sudah ada perdamaian yang disaksikan 2 orang," kata Billy, di kantornya di Surabaya, Senin (27/7/2020).

Sementara, soal Pasal 335 KUHP tentang ancaman kekerasan menurut dia, Mahkamah Agung sudah memutuskan jika pasal tersebut bukanlah tindak pidana.

"Jadi, penetapan status hukum tersangka kepada Sekda Bondowoso seperti dipaksakan," kata dia.

Selain itu, penetapan tersangka terhadap Sekda Bondowoso dinilainya tidak sesuai prosedur.

Tanpa dimintai keterangan sebagai saksi, tiba-tiba kliennya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan menurut dia, kasusnya sudah P21 dan sudah diproses di kejaksaan.

Dia juga mengaku bingung dengan kasus yang membelit kliennya, karena sebagai ASN di Bondowoso harusnya juga melalui mekanisme internal yakni inspektorat.

"Ini tidak, langsung polisi yang turun, dan langsung ditetapkan tersangka," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Sekda Syaifullah sempat menjadi sorotan karena diduga mengancam mantan Kepala BKD Alun Taufana.

Baca juga: Sekda Bondowoso Syaifullah Jadi Tersangka Kasus Pengancaman

 

Ancaman itu membuat Alun mengundurkan diri dari jabatannya.

Dugaan pengancaman itu terjadi sebelum pelantikan Syaifullah sebagai sekda.

Saat itu, Syaifullah menilai BKD lambat dan tidak mengindahkan perintah bupati tentang pelantikan dia.

Tak hanya itu, Syaifullah disebut mengancam akan memindahkan seluruh staf BKD dan memenjarakan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com