YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, jemaah shalat Idul Adha 1441 Hijriah di Masjid Diponegoro wajib memiliki nomor antrean.
"Jadi nanti jemaah harus memiliki nomor dan tempat ibadahnya sesuai dengan nomornya, lalu sebelum dan setelah shalat akan disemprot disinfekan. Rencananya, Masjid Diponegoro hanya untuk internal saja," jelasnya melalui jumpa pers kepada wartawan, Senin (27/7/2020).
Sementara untuk masjid di Kota Yogyakarta yang telah diizinkan menggelar shalat Idul Adha, kata dia, hanya dikhususkan kepada warga sekitar masjid.
"Jadi jemaahnya homogen saja dari warga sekitar, tidak untuk masyarakat di luar lingkungan masjid," ujarnya.
Baca juga: Batam Perbolehkan Shalat Idul Adha Berjemaah, Ini Syaratnya
Kendati demikian, pihaknya memperbolehkan masyarakat menggelar takbir keliling, dengan catatan menerapkan protokol kesehatan.
"Kita sudah atur bersama dengan masyarakat bahwa meniadakan takbir keliling. Kalau akan dilakukan seputaran kampung saja sepanjang meminta izin dan menjaga protokol kesehatan," papar Haryadi.
Untuk penyembelihan hewan kurban, dirinya mengimbau masyarakat menyerahkan ke rumah pemotongan hewan (RPH).
"Seyogianya warga masyarakat menyerahkan hewan kurban di RPH yang ada di seputaran Giwangan. Sedangkan untuk distribusi bisa langsung ke rumah-rumah warga untuk menghindari adanya kerumunan," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Serang Izinkan Warga Shalat Idul Adha di Masjid dan Lapangan
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menjelaskan, distribusi daging kurban dilakukan langsung oleh tim yang membagikan ke rumah-rumah.
"Kalau mengantarkan langsung itu kan bisa menekan adanya kepadatan kalau memakai girik atau kupon dapat mengundang kerumunan," katanya.
Hingga sekarang, kata dia, dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta sudah ada 30 titik yang mengajukan untuk penyelenggaraan pemotongan hewan kurban.
"Tahun lalu ada 528 lokasi pemotongan, sedangkan tahun ini baru 30 titik, diperbolehkan memotong sendiri asalkan tetap menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.