Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesaat Sebelum Tewas Dicekik Suaminya Sendiri, Sang Istri Peluk Pelaku

Kompas.com - 23/07/2020, 09:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tak disangka hidup seorang istri berinisial NF (17) di Garut berakhir tragis di tangan suaminya sendiri, SS (20).

Padahal sebelum peristiwa pembunuhan itu, mereka berdua sempat bersama-sama menenggak minuman keras (miras) oplosan di kamar pegawai pabrik tahu, Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler.

Kesenangan sesaat itu berubah menjadi cekcok di antara mereka hingga berakhir dengan kematian.

Sesaat sebelum dibunuh, sang istri juga diketahui sempat memeluk suaminya.

Baca juga: Suami Cekik Istri hingga Tewas Setelah Ajak Mabuk Miras Oplosan Bareng

Beli miras bersama

Mabuk.Thinkstock Mabuk.
Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan telah memeriksa saksi-saksi.

Menurut keterangan, pelaku sebelumnya sempat meminjam sepeda motor untuk pergi ke Kecamatan Samarang.

Pada malam harinya, pelaku pulang dalam keadaan mabuk.

Setelah itu, pelaku bersama korban kembali pergi dan pulang membawa miras dalam botol.

“15 menit kemudian, mereka datang lagi (pelaku dan istrinya), terlihat oleh saksi membawa minuman keras yang dikemas dalam botol bening. Lalu mereka masuk ke mess pabrik tahu tak jauh dari rumah mereka,” kata Maradona, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Resmi Menikah, Keluarga Agus Akan Tinggalkan Bekas Gudang Es Angker yang Dihuninya 5 Tahun

Mendadak cekcok

Sesaat setelah menikmati miras yang dioplos dengan minuman energi, tiba-tiba terdengar keributan dari kamar itu.

Mereka terdengar membicarakan masalah perceraian.

"Dari keterangan saksi-saksi, pelaku yang bekerja sebagai buruh, meminta cerai pada korban. Tapi korban tidak mau diceraikan," ujarnya.

Cekcok pun berlanjut dengan tindak kekerasan. Pelaku lalu mendorong korban.

Baca juga: Ada 2.000 Kasus Perceraian di Cianjur, Salah Satu Pemicunya karena Faktor Ekonomi

Istri peluk suami, didorong hingga dicekik

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.
Menurut polisi, korban sempat memeluk pelaku, namun pelaku justru mendorongnya hingga mencekiknya.

"Korban saat itu berusaha memeluk pelaku, tapi pelaku mendorong korban dan emosi hingga mencekik leher korban,” katanya.

Saksi kemudian datang ke kamar dan melihat korban sudah tergeletak dengan mata melotot.

Warga berusaha membawa ke puskesmas namun nyawanya tetap tidak tertolong.

"Korban dinyatakan meninggal dunia Rabu (22/07/2020) dinihari, pukul 00.30 oleh pihak Puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia setelah dicek jantung, tensi dan denyut nadi,” katanya.

Polisi kemudian menyita barang bukti berupa miras oplosan dan pakaian.

Sementara pelaku yang ditangkap malam itu, kini masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.

Baca juga: Pengakuan Suami Bunuh Pemuda yang Baru Dikenalnya: Saya Tak Terima Istri Dimarahi

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

NF dikenal sopan

Kabar kematian NF yang berawal dari menenggak miras itu membuat warga tak percaya.

Pasalnya, korban dikenal sebagai warga yang baik dan sopan.

Dia sehari-hari bekerja di pabrik kecap dan tinggal bersama orang tua di Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi.

"Banyak warga yang merasa heran dan tak percaya begitu dengar kabar korban dianiaya setelah mabuk bareng suaminya,” kata Kepala Desa Sukasenang, Iwan Ridwan.

Sumber: (Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com