Ponsel tak begitu berguna dalam kehidupannya. Sebab, akses telekomunikasi dan internet sangat terbatas di Desa Marmoyo.
"Di desa ini kan tidak ada sinyal, kalau mau belajar online ya harus ke sini. Kalau di rumah (ponselnya) enggak bisa dipakai," ujar Karlik.
Dia berharap, pemerintah segera memberikan izin untuk pelaksanaan belajar mengajar dengan metode tatap muka di sekolah.
"Harapan kami agar sekolah kembali masuk. Kalau belajar online terus ya susah. Di sini sinyalnya juga enggak ada," kata Karlik.
Baca juga: Tersangka Kasus Layangan Penyebab Listrik Padam di Denpasar Dikenai Wajib Lapor
Pembelajaran daring adalah metode belajar yang menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Management System (LMS).
Sekretaris Desa Marmoyo Sumandi menilai, metode pembelajaran itu kurang efektif dilakukan di desanya.
Dia mengungkapkan, keberadaan jaringan internet masih langkah di desa yang dihuni 1.100 jiwa penduduk ini.
Desa yang berada di wilayah perbukitan kapur itu hanya ada 12 titik yang terjangkau akses internet.