"Misalkan nanti kami akan rencana ke Pasar Pabean, PIOS, atau pusat-pusat perdagangan yang ada mobilitas (penduduk) untuk mencegah pimpong (penularan) tadi," ujar dia.
Apabila dalam pemeriksaan itu nantinya ditemukan warga yang positif, maka langsung dilakukan isolasi untuk mencegah terjadinya penularan.
Bagi warga Surabaya, mereka akan diisolasi di Hotel Asrama Haji, Sukolilo. Sedangkan warga luar kota diisolasi di Rumah Sakit Darurat Lapangan Indrapura.
"Kami sudah ada komitmen dengan Pak Pangkogabwilhan II, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, nanti akan isolasi di sana," kata Risma.
Baca juga: Lahan Pemkot Surabaya 27 Tahun Dikuasai Swasta, Risma Tarik Kembali
Wali kota dua periode itu menilai, sebetulnya pola yang diterapkan itu juga saling menguntungkan bagi daerah asal pasien.
Sebab, ketika pasien itu sembuh dan bukan pembawa virus lagi, maka saat kembali ke daerahnya pun dia tidak lagi menular.
"Jadi nanti polanya seperti itu, yang kami lakukan seperti itu. Jadi kami tidak ngomong lokasi (daerah asal), tidak ngomong itu warga Surabaya atau bukan, jadi semua yang ada di lokasi (pasar atau pusat perdagangan) itu maka semua harus di-swab," tutur Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.