Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Harap Keluarga Pelaku Dibukakan Mata Hatinya..."

Kompas.com - 22/07/2020, 10:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Mujiono (40) tak menyangka anaknya Muhamamd Khoirul Rizal (14) mengalami nasib malang.

Rizal menjadi korban salah sasaran pemukulan batu oleh anggota Gangster Sukun Stress Semarang berinisial DAR (15). Pelaku kini telah ditangkap oleh polisi.

Meski anaknya sempat koma selama sembilan hari lantaran tempurung kepala Rizal penyok, namun keluarga pelaku belum juga menunjukkan itikad baik.

"Saya berharap kepada keluarga pelaku dibukakan mata hatinya, paling tidak ada itikad baik datang ke rumah dan proses hukum kami serahkan ke pihak yang berwajib," kata ayah dari Rizal, Mujino dengan pilu.

Sebelumnya, pihak keluarga pelaku mengatakan akan bertanggung jawab. Namun seolah hanya kata yang terucap, belum ada pihak keluarga pelaku yang datang.

"Kemarin sempat bilang mau tanggung jawab dari pihak keluarga. Tapi saya tunggu-tunggu tidak jadi datang," kata dia.

Baca juga: Buruh Bangunan Ini Menangis, Anaknya Kritis Dihantam Batu oleh Gangster, Operasi Tak Ada Biaya

Kemungkinan terburuk, lumpuh separuh badan

ilustrasi operasiscience alert ilustrasi operasi
Anaknya Rizal tiba-tiba diserang dengan batu oleh anggota gangster Sukun Stress Semarang, Minggu (5/7/2020).

Penyerangan dilakukan lantaran pelaku mengira Rizal adalah musuhnya.

Padahal Rizal tak terlibat dalam gengster manapun.

Akibat salah sasaran itu, Rizal mengalami luka pendarahan parah di kepala dan tempurungnya penyok.

Rizal kemudian sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Nasional Diponegoro selama sembilan hari dalam kondisi kritis.

Rizal pun menjalani dua kali operasi.

Mujiono mengaku, dirinya sempat terpukul ketika dokter memprediksi kemungkinan terburuk, Rizal bisa lumpuh separuh badan.

"Waktu operasi dokter memberitahu efek buruknya kemungkinan kondisi Rizal akan lumpuh separuh," kata dia.

Baca juga: Dihantam Batu hingga Tempurung Kepala Penyok, Begini Kondisi Remaja Korban Gangster Semarang

Mujiono (40) ayah korban yang dilempar batu oleh pelaku di rumahnya di Kelurahan Gedawang, Banyumanik. KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Mujiono (40) ayah korban yang dilempar batu oleh pelaku di rumahnya di Kelurahan Gedawang, Banyumanik.

Membaik

Setelah menjalani operasi, kondisi Rizal berangsur membaik.

Kini Rizal sudah bisa makan, meskipun hanya makanan tertentu.

"Alhamdulillah perkembangan sudah mulai membaik. Sudah dicek dokter spesialis hari Minggu kemarin. Habis diambil selangnya sudah bisa makan meskipun baru biskuit. Sempat khawatir kalau makannya pakai hidung terus. Kabar gembiranya Senin sore sudah bisa pulang," jelas Mujiono

Begitu pula dengan kondisi alat gerak Rizal yang menunjukkan perkembangan.

"Alhamdulillah sekarang sudah normal, seluruh badannya sudah mulai bisa digerakkan. Sudah bisa bicara," ungkap dia.

Baca juga: Sempat Tertangkap, Gangster Pembunuh 8 Polisi di India Ditembak Mati

Bantuan

IlustrasiFREEPIK/engin akyurt Ilustrasi
Tak hanya mengenai kondisi anaknya, pikiran Mujiono yang seorang buruh bangunan resah memikirkan biaya pengobatan Rizal.

Ia mengaku, selama 16 hari dirawat, biaya pengobatan mencapai Rp 56 juta.

Bantuan berdatangan. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menghubungi Mujiono untuk memberi dukungan.

Pemkot Semarang akan menanggung seluruh biaya pengobatan Rizal di RSND Semarang.

Para relawan juga tergerak hatinya melihat kondisi Rizal. Mereka menggalang dana hingga terkumpul uang Rp 8.100.000,00.

"Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih atas kepeduliannya. Semoga bisa bermanfaat untuk pengobatan dan pemulihan Rizal. Sekali lagi terima kasih," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com