Salin Artikel

"Saya Harap Keluarga Pelaku Dibukakan Mata Hatinya..."

Rizal menjadi korban salah sasaran pemukulan batu oleh anggota Gangster Sukun Stress Semarang berinisial DAR (15). Pelaku kini telah ditangkap oleh polisi.

Meski anaknya sempat koma selama sembilan hari lantaran tempurung kepala Rizal penyok, namun keluarga pelaku belum juga menunjukkan itikad baik.

"Saya berharap kepada keluarga pelaku dibukakan mata hatinya, paling tidak ada itikad baik datang ke rumah dan proses hukum kami serahkan ke pihak yang berwajib," kata ayah dari Rizal, Mujino dengan pilu.

Sebelumnya, pihak keluarga pelaku mengatakan akan bertanggung jawab. Namun seolah hanya kata yang terucap, belum ada pihak keluarga pelaku yang datang.

"Kemarin sempat bilang mau tanggung jawab dari pihak keluarga. Tapi saya tunggu-tunggu tidak jadi datang," kata dia.

Penyerangan dilakukan lantaran pelaku mengira Rizal adalah musuhnya.

Padahal Rizal tak terlibat dalam gengster manapun.

Akibat salah sasaran itu, Rizal mengalami luka pendarahan parah di kepala dan tempurungnya penyok.

Rizal kemudian sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Nasional Diponegoro selama sembilan hari dalam kondisi kritis.

Rizal pun menjalani dua kali operasi.

Mujiono mengaku, dirinya sempat terpukul ketika dokter memprediksi kemungkinan terburuk, Rizal bisa lumpuh separuh badan.

"Waktu operasi dokter memberitahu efek buruknya kemungkinan kondisi Rizal akan lumpuh separuh," kata dia.

Membaik

Setelah menjalani operasi, kondisi Rizal berangsur membaik.

Kini Rizal sudah bisa makan, meskipun hanya makanan tertentu.

"Alhamdulillah perkembangan sudah mulai membaik. Sudah dicek dokter spesialis hari Minggu kemarin. Habis diambil selangnya sudah bisa makan meskipun baru biskuit. Sempat khawatir kalau makannya pakai hidung terus. Kabar gembiranya Senin sore sudah bisa pulang," jelas Mujiono

Begitu pula dengan kondisi alat gerak Rizal yang menunjukkan perkembangan.

"Alhamdulillah sekarang sudah normal, seluruh badannya sudah mulai bisa digerakkan. Sudah bisa bicara," ungkap dia.

Ia mengaku, selama 16 hari dirawat, biaya pengobatan mencapai Rp 56 juta.

Bantuan berdatangan. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menghubungi Mujiono untuk memberi dukungan.

Pemkot Semarang akan menanggung seluruh biaya pengobatan Rizal di RSND Semarang.

Para relawan juga tergerak hatinya melihat kondisi Rizal. Mereka menggalang dana hingga terkumpul uang Rp 8.100.000,00.

"Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih atas kepeduliannya. Semoga bisa bermanfaat untuk pengobatan dan pemulihan Rizal. Sekali lagi terima kasih," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/07/22/10070641/saya-harap-keluarga-pelaku-dibukakan-mata-hatinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke