Sebab, kasus kekerasan perempuan dan anak seperti fenomena gunung es yang hanya terlihat ujungnya saja, tapi di dalam lebih banyak terjadi.
"Atas fakta itu, kami menggandeng berbagai kalangan untuk terus mengampanyekan perlindungan kepada anak-anak dan perempuan serta menyosialisasikan hak anak kepada para orang tua," terangnya.
Sementara itu, Child Protection Specialist UNICEF Kantor Perwakilan wilayah Jawa, Naning Pudjijulianingsih mengungkapkan, kekerasan terhadap anak selama pandemi bisa dicegah dari lingkungan terkecil, yakni keluarga.
Baca juga: Gugus Tugas Dihapus, Risma Bentuk Tim Baru untuk Tangani Covid-19 di Surabaya
Salah satu caranya dengan membangun kolaborasi yang baik antara keluarga, sekolah, masyarakat, serta media.
"Meskipun dalam kondisi sulit menghadapi pandemi, semua anak harus bisa dipastikan pendidikan dan hak-haknya. Termasuk dalam menjaga kesehatan mental anak," kata Naning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.