Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Dibunuh Temannya, Mayatnya yang Dibuang Dimakamkan Sang Ayah yang Bekerja di Dinas Sosial

Kompas.com - 21/07/2020, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Antariksa, pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan di Dinas Sosial Pekalongan memakamkan mayat korban pembunuhan.

Seminggu setelah pemakaman, ternyata mayat tersebut adalah anak kandungnya, S yang hilang sejak 18 April 2020.

Kejadian tersebut berawal saat S hilang tanpa kabar. Info terakhir pria yang akrab dipanggil Nanang tersebut mendengar jika anak keempatnya itu pergi bersama KNP (17) alis NK.

NK adalah warga Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Baca juga: Di Bantaran Sungai, Pemuda 17 Tahun Bunuh Pelajar untuk Kuasai Motor Demi Biaya Nikah

Nanang bercerita jika ia sempat menemui NK dan bertanya tentang keberadaan anaknya. Saat itu NK mengaku jika ia dan S pergi ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang.

Namun NK mengatakan jika S berangkat terlebih dahulu.

Ditemani dengan petugas keamanan, Nanang mencari S ke wilayah Bandar. Namuna keberadaan S tak pernah diketahui.

Baca juga: Ini Motif Pelaku Pembunuh Siswa SMK yang Jasadnya Ditemukan Penuh Luka Tusuk di Bantaran Sungai

Makamkan jasad tanpa identitas yang ternyata anaknya

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.
Seminggu setelah hilagnya S, warga menemukan mayat di Jalan dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan pada 24 April 2020.

Saat ditemukan, mayat tanpa identitas tersebut tak bisa dikenali karena kulitnya sudah mengelupas.

Tak hanya itu. Kepala mayat sudah hampir lepas dan dipenuhi belatung.

Sebagai pekerja sosial, Nanang kemudian memakamkan dan memandikan serta menshalatkan mayat tersebut.

Nanang mengaku saat melihat mayat tersebut pertama kali, ia sempat berpikir tentang anaknya yang hilang.

Baca juga: Pembunuh Siswa SMK yang Ditemukan Penuh Luka Tusuk di Bantaran Sungai Ditangkap

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal 24 April 2020. Tugas saya kan sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas."

"Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung. Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Saat memakamkan mayat tersebut, Nanag juga memberikan tanda silang di batu nisan yang ia beli sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com