Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Komunitas di Bantul Evakuasi Lebah dari Rumah Warga untuk Budi Daya Madu

Kompas.com - 15/07/2020, 15:35 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Konflik antara lebah dan manusia sering terjadi, tapi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada komunitas yang memanfaatkan lebah untuk menghasilkan madu, dan bisa meningkatkan perekonomian.

Komunitas Tim Buser Lebah Madu memindahkan sarang serangga itu untuk dibudi daya.

Koordinator Lapangan Komunitas Tim Buser Lebah Madu, Johan mengatakan sejak dua tahun terakhir dirinya bersama komunitas rutin mengevakuasi koloni lebah dari hutan dan rumah warga. 

Komunitas yang bermarkas di Dusun Gandon, Palbapang, Bantul itu membuat kandang layaknya tempat asal lebah saat dievakuasi.

Baca juga: 2 Orang Tewas Disengat Lebah, Pemerintah Desa Panggil Pawang

Awalnya, mereka diminta mengambil koloni lebah di sumur di Dusun Gandon.

Saat itu koloni lebah dipindahkan ke boks kayu agar tidak terjadi konflik dengan manusia.

Namun, seiring berjalannya waktu lebah itu menghasilkan madu. Akhirnya mereka berpikir untuk membantu warga mengevakuasi lebah dan dipelihara.

Sebagaian besar lebah yang dievakuasi adalah jenis lebah prolis atau masyarakat menyebutnya Tawon Glodok Jawa.

Berbagai lebah sudah dievakuasi oleh komunitas ini mulai dari lemari sampai dalam pengeras masjid.

Baca juga: Diserang Lebah, 6 Pegawai PDAM Bantaeng Jatuh ke Jurang Sedalam 70 Meter

Mereka mengambil seluruh koloni sehingga kemungkinan kembali bersarang kecil.

"Setelah dievakuasi kita masukkan ke dalam kotak yang tidak kita beri frame, di situ mulai berkembang biak," katanya saat dihubungi wartawan Rabu (15/7/2020). 

Madu yang dihasilkan pun dijual secara online ini dihargai kisaran Rp 170.000 tiap 460 mililiter.

Mereka juga menjualnya dalam bentuk madu sarang yang dikemas menggunakan boks mika seharga Rp 260.000 per kilogramnya.

 

Penjualan pun sudah samapai ke Papua. Pihaknya sudah memiliki empat tempat untuk budi daya, di Glodok dan Kuwiran Bantul, dua lagi di Kweni dan Sawit Sewon

Komunitas ini,  tidak hanya menjual tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait budi daya lebah.

Pengunjung yang penasaran dengan lebah bisa mengetahui cara budi dayanya dan bisa menghasilkan madu. Setiap dua bulan sekali mereka panen madu. 

Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, potensi madu di Kabupaten Bantul cukup tinggi, dan kualitasnya pun mampu bersaing.

Baca juga: Ribuan Lebah Odeng Serang Belasan Petani Saat di Bekerja Sawah, 2 Meninggal

Budi daya lebah ini bisa untuk menjaga kondisi lingkungan, karena akan menanam bunga untuk makanan lebah.

"Petani madu yang memang dapat menghasilkan madu kualitas terbaik, potensi ini akan menginspirasi kita supaya menjaga keasrian lingkungan sekitar," ucap Halim.

Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap UKM termasuk produsen madu.

Salah satunya peningkatkan kapasitas produksi untuk melayani permintaan.

Sebab, saat ini pemasaran sudah mengandalkan online jangan sampai saat permintaan tinggi tetapi produksinya masih kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com