Dia menyebut selama ini Puskesmas Kumai berjuang sendiri menghadapi ulah pasien yang bengal.
Namun, dukungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, baik di tingkat kecamatan, maupun tingkat kabupaten, tidak kunjung datang.
"Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di Puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," bebernya.
Nyatanya, kasus penolakan serupa juga terjadi di RT 16 Kelurahan Kumai Hilir. Itu diakui Kepala Puskesmas Kumai Abimayu.
Baca juga: Hasil Swab Kedua pada 101 Pasien Covid-19 di Pusdikpom Cimahi Negatif Seluruhnya
Menurut Abimayu, di tempat ini, seorang bidan di Puskesmas Kumai yang diduga tertular dari pasien yang dirawatnya dinyatakan terkonfirmasi positif.
Setelah isolasi mandiri dan menjalani 3 kali swab, ia dinyatakan sembuh.
Belakangan, diketahui anak bidan ini, yang baru berusia 1,5 tahun, dan ibunya terkonfirmasi positif.
Namun saat petugas dari Puskesmas Kumai hendak menjemput agar mereka menjalani isolasi di RSSI Pangkalan Bun, keluarga pasien ini menolak keras.
"Daripada kita kelahi, terpaksa kita biarkan mereka isolasi mandiri. Yang kita khawatirkan si ibu tertular lagi karena sebelumnya, kan, sudah dinyatakan sembuh," kata Abimayu.
Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, ketiga pasien satu keluarga ini telah menjalani swab di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) pada Selasa (14/7/2020) sore.
Baca juga: 2 Pasien Covid-19 di Riau Merasa Nyeri di Perut dan Ulu Hati
Hasil swab polymerase chain reaction (PCR) biasanya akan keluar dalam 1 sampai 2 hari setelah sampel diambil.
Gugus Tugas Harus Tegas
Kasus penolakan terhadap petugas Puskesmas Kumai mengundang keprihatinan dari Ketua Relawan Covid-19 Kelurahan Candi, Rahmad.
Menurut dia, hal ini semestinya segera ditindaklanjuti oleh Gugus Tugas kecamatan dan kabupaten.
Rahmad menyarankan Gugus Tugas harus bertindak tegas jika pasien tidak bisa dipersuasi. Terlebih, jika pasien yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif masih kedapatan berkeliaran.
Relawan Covid-19 Kelurahan Candi, imbuhnya, telah melakukan berbagai upaya untuk membantu membujuk pasien lewat keluarga.
"Tapi tidak mempan juga. Ini karena sudah positif, kami tidak mungkin langsung ke yang bersangkutan. Harusnya kalau sudah seperti ini, puskesmas minta pendampingan dari TNI/Polri untuk melaksanakan UU Karantina supaya rantai penyebaran virus ini bisa diputus," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.