YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Penjual gudeg legendaris di Yogyakarta Biyem Setyo Utomo atau dikenal dengan Mbah Lindu tutup usia pada Minggu (12/07/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.
Malam sebelum meninggal, Mbah Lindu sempat menceritakan kisah perjalananya berjualan gudeg ke cucunya.
"Semalam itu masih direkam sama cucunya," ujar salah satu keluarga almarhum Mbah Lindu, Mudiati (62) di rumah duka Klebengan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, Minggu (12/7/2020).
Baca juga: Mbah Lindu Penjual Gudeg Legendaris di Yogyakarta Meninggal dalam Usia 100 Tahun
Mbah Lindu juga cerita saat itu membawa Gudeg jualan dengan digendong.
Selain itu juga membawa obor untuk menerangi saat berjalan kaki.
"Jalan dari rumah Condongcatur, sampai Terban, sampai Tugu (Tugu Yogya), sampai Gowongan hingga Malioboro. Jadi tidak menetap, kalau ada orang beli berhenti, terus keliling lagi," ungkapnya.
Dari berkeliling itu, Mbah Lindu mempunyai banyak pelanggan di Sosrowijayan.
Baca juga: Gudeg Sejak Masa Penjajahan Itu Tetap Dijual meski Mbah Lindu Sakit
Kemudian memutuskan untuk menetap berjualan Gudeg di Jalan Sosrowijayan.
"Jualanya itu katanya (zaman penjajahan) Jepang sudah jualan. Ya yang beli londo-londo (Belanda) itu," urainya.
Meskipun usianya sudah 100 tahun, namun pendengaran Mbah Lindu masih bagus.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan