Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten Petakan Tempat Evakuasi Warga

Kompas.com - 10/07/2020, 14:09 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sedang memetakan tempat evakuasi sementara (TES) bagi warga untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Gunung Merapi.

Berdasarkan informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terdapat penggembungan di tubuh Gunung Merapi.

"Saat ini kita memetakan tempat evakuasi sementara mana saja, kemampuan kapasitasnya berapa, itu yang yang segera kita siapkan. Kemudian logistiknya itu juga juga yang kita persiapkan lebih dahulu dan dapur umur," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Sip Anwar saat dihubungi Kompas.com via telepon, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Memahami Aktivitas Gunung Merapi Saat Ini...

Tempat evakuasi sementara yang sedang dipetakan ini tetap mengacu pada standar kesehatan penanganan Covid-19.

"Termasuk sarana dan prasarananya, kemampuan nanti berapa personel, kemudian cara evakuasinya bagaimana, logistiknya bagaimana, kendaraannya bagaimana, dan jarak-jarak pengungsian nanti bagaimana? Banyak sekali yang diantisipasi," ungkapnya.

"Termasuk lagi menindaklanjuti dawuh-nya (perintah) Bapak Gubernur (Ganjar Pranowo) kami harus mengadakan simulasi," sambung Anwar.

BPBD Klaten akan memanfaatkan bangunan gedung milik pemerintah yang ada di setiap desa dan gedung sekolah sebagai tempat evakuasi sementara.

Baca juga: Sultan HB X Minta Masyarakat Tak Khawatir Soal Kondisi Merapi

"Kalau memang nanti betul-betul terjadi (erupsi) harus kita manfaatkan. Terus nanti jaraknya betul-betul dijaga, ada thermogun, tempat cuci tangannya pakai sabun dengan air yang mengalir termasuk tempat mandinya," terang dia.

 

Selain memetakan tempat evakuasi sementara, ungkap Anwar, pihaknya juga menyiapkan tempat evakuasi akhir (TEA) bagi warga, yakni di Desa Demak Ijo (Kecamatan Karangnongko), Desa Menden (Kecamatan Kebonarum) dan Desa Kebondalem Lor (Kecamatan Prambanan).

"Jarak itu sudah jaminan aman. Jika sewaktu-waktu erupsi warga akan dievakuasi ke lokasi itu," terang Anwar.

Sebelumnya diberitakan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut Gunung Merapi mengalami perubahan pada tubuhnya.

Baca juga: Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Soal Kondisi Gunung Merapi yang Menggembung

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan, Gunung Merapi mengalami penggembungan dengan laju 0,5 sentimeter per hari.

Hanik mengatakan, semakin besar penggembungan dapat diindikasi bahwa Gunung Merapi akan mengalami erupsi.

Tak hanya erupsi, penggembungan juga dapat mengindikasikan hal lain, yakni tumbuhnya kubah lava.

"Dari kubah lava itu yang akan kita tunggu perkembangan seterusnya," kata Hanik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com