YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubenur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan tidak perlu khawatir dengan kondisi aktivitas Gunung Merapi saat ini karena statusnya tidak naik dan radius bahaya masih berada di dalam tiga kilometer dari puncak.
Warga lereng Merapi juga sudah paham betul apa yang harus dilakukan jika terjadi erupsi.
"Statusnya kan ndak naik, tetap seperti kemarin waspada ya kan," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Kamis (9/7/2020).
Baca juga: Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Soal Kondisi Gunung Merapi yang Menggembung
Sri Sultan menyampaikan, aktivitas Gunung Merapi saat ini berbeda dengan dahulu. Jika dahulu aktivitasnya empat tahun sekali. Namun sekarang lebih dari empat tahun.
"Walaupun dia (Gunung Merapi) punya aktivitas mengeluarkan magma tapi kan jaraknya terbatas dan tetap di atas," jelasnya.
Dijelaskannya, warga masyarakat lereng Merapi sudah mengetahui tanda-tanda alam jika Gunung Merapi akan erupsi. Sebab mereka sudah hidup berdampingan dengan Gunung Merapi.
"Selama ini warga masyarakat lereng Merapi itu tahu persis, walaupun kita mengatakan bahaya tapi masyarakatnya tahu persis. Selama tidak ada hewan yang akan mengungsi, tak akan ada lava turun, mereka juga tahu itu," ujarnya.
Pengetahuan tentang tanda-tanda alam warga masyarakat lereng Merapi, lanjutnya, tidak perlu diragukan. Sehingga tidak perlu diajari lagi.
"Jadi tidak usah ada campaign masalah bencana di Merapi karena mereka sudah tahu," tandasnya.
Baca juga: Pemkab Sleman Susun Ulang Mitigasi Bencana Gunung Merapi Sesuai Protokol Covid-19
Menurutnya masyarakat lereng Gunung Merapi juga sudah memiliki pemahaman apa yang harus dilakukan ketika terjadi erupsi. Bahkan mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan