Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi, Didesain Putra Mahkota, Rampung Awal 2021

Kompas.com - 10/07/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Dibangun di lahan seluas 3 hektar, didesain putra mahkota

Masjid tersebut kemudian dipastikan dibangun di lahan seluas 3 hektar di Kampung Gilingan, Banjarsari, Solo.

Menurut utusan Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis, Setyo Wisnu Broto desain masjid tersebut dibuat oleh Pangeran Abu Dhabi khusus untuk Indoneia.

"Desain itu sebenarnya punya hak intelektual sama pangeran diberikan untuk Indonesia," papar Wisnu.

Rupanya, desain masjid ini memiliki kemiripan dengan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi.

"Masjid ini desainnya hampir mirip Sheikh Zayed Grand Mosque Abu Dhabi. Masjid terindah di dunia," ungkap dia.

Pembangunan masjid ini juga sebagai langkah masuknya investasi Timur Tengah ke Indonesia.

Sebab, pangeran Mohammed dan pemerintah UEA telah menunjukkan ketertarikan berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: Sertifikat Tanah Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi untuk Jokowi Ditargetkan Terbit Bulan Ini

Dibangun Desember, rampung awal tahun 2021

Sheikh Zayed Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. SHUTTERSTOCK/LUCIANO MORTULA-LGM Sheikh Zayed Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Wisnu menegaskan, masjid istimewa tersebut akan mulai dibangun Desember 2020.

Dengan perkiraan waktu pembangunan selama dua tahun, masjid ini ditargetkan rampung awal 2021 mendatang.

"Insyaallah, groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan masjid Desember 2020 dan langsung dibangun," ujar Wisnu.

"Karena pembangunannya ini sangat detail mungkin pembangunannya butuh waktu dua tahun. Pembangunan secara fisik diperkirakan 1,5 tahun sudah selesai," lanjut Wisnu.

Sebagai tahap awal, pengukuran arah kiblat yang melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, NU dan Tim Falakiyah Kemenag RI dilakukan.

"Kita hari ini menentukan arah kiblat. Kami mengundang tokoh Muhammadiyah, NU, MUI, agar semuanya di sini tidak ada simpang siur. Kita tahu masyarakat Indonesia itu majemuk. Biar nanti tidak salah dalam penentuan arah kiblat masjid," tutur Wisnu.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com