Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi Kampar Bergembira, Gajah Ngatini Lahirkan Bayi Jantan, Diberi Nama oleh Gubernur

Kompas.com - 03/07/2020, 22:28 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabar menggembirakan datang dari dunia satwa. Gajah betina di kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina di Desa Bulu Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, beranak.

Kelahiran anak gajah ini disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono.

"Kabar gembira bahwa hari ini telah lahir seekor anak gajah dari pasangan gajah binaan kita, yaitu gajah jantan bernama Robin dan betina Ngatini. Gajah Ngatini melahirkan setelah bunting 22 bulan," ucap Suharyono kepada Kompas.com di Kantor BBKSDA Riau di Pekanbaru, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Selama 10 Tahun, 700 Gajah Mati karena Diburu, Diracun dan Disetrum

Dia mengatakan, gajah Ngatini melahirkan pada hari ini pukul pukul 05.00 WIB. Bayi gajah lahir dengan bobot sekitar 50 kilogram.

Namun, saat itu belum diketahui jenis kelaminnya. Dua orang dokter hewan BBKSDA Riau, dr Rini Deswita dan dr Danang, yang menanganinya cukup lama untuk menentukan jenis kelamin bayi gajah tersebut.

"Jenis kelaminnya baru kita tahu jam 11 siang. Ternyata jantan. Itu setelah bayi gajah buang air kecil," sebut Suharyono.

Dia mengatakan, kondisi bayi gajah dalam keadaan sehat. Petugas medis juga sudah memberikan vitamin.

Baca juga: Kucing Emas Langka yang Terjerat Perangkap Babi Akhirnya Mati

Baru pertama kali terjadi

Suharyono merasa bangga dengan kelahiran anak gajah ini. Pasalnya, pertama kalinya di Riau gajah di konservasi melahirkan anak.

"Kelahiran ini menunjukkan keseriusan BBKSDA Riau dan kepada seluruh pegiat konservasi gajah di Riau ini, sehingga berhasil dan pertama kalinya lahir bayi gajah dari gajah binaan," ungkapnya.

Gajah binaan Robin dan Ngatini, imbuh dia, berasal dari gajah yang berkonflik sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu. Setelah dilakukan pembinaan di TWA Buluh Cina, gajah tersebut akhirnya berhasil berkembang biak.

 

Diberi nama Damar oleh gubernur

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengaku langsung menelpon Gubernur Riau, Syamsuar, setelah kelahiran anak gajah tersebut.

Apalagi, sekitar sepekan yang lalu Gubernur Riau sempat mengunjungi TWA Buluh Cina dan melihat dua ekor gajah Robin dan Ngatini.

"Pak Gubernur memberikan respon yang positif dan beliau sangat senang. Beliau juga berkenan memberi nama atau identitas bayi gajah yaitu Damar. Damar itu nama lain dari kelompok kayu Meranti, itu yang jadi ciri khas Provinsi Riau ini. Tapi Damar juga memiliki arti lain, yaitu pelita atau penerang, jadi semoga membawa kabar gembira untuk kegiatan konservasi gajah ke depannya," kata Suharyono.

Dia juga menambahkan, anak gajah tersebut akan dibuatkan sertifikat kelahiran yang akan ditandatangani oleh Gubernur Riau.

Untuk diketahui, keberadaan gajah Robin dan Ngatini di TWA Buluh Cina sebagai penarik bagi warga yang berwisata di sana. Dengan kelahiran bayi gajah ini, tentu TWA Buluh Cina semakin menarik untuk dikunjungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com