Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Babi di Sikka, NTT, Mati Mendadak Diserang Flu Babi Afrika

Kompas.com - 03/07/2020, 11:15 WIB
Nansianus Taris,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Ratusan ekor babi di Kabupaten Sikka, NTT, mati diserang flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Petugas kehewanan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Elvrida Carvalo, menjelaskan, dari Januari hingga Juni, tercatat 266 babi di daerah itu mati terserang virus ASF. 

Elvrida mengatakan, ratusan babi mati karena terserang virus tersebut baru ada di Flores, Sikka khususnya.

Baca juga: 2.904 Ternak Babi Mati, Ini Langkah yang Diambil Pemprov NTT

 

Sebelumnya, virus ditemukan di daratan Timor, yakni Kupang, Atambua, dan sebagian Kefa. 

Pihaknya menduga ada yang membawa masuk virus ASF itu dari pulau Timor ke Flores. 

Virus bisa melalui daging babi beku, sei, dan babi hidup. 

Elvrida meyebut, penyebaran virus ASF di Kabupaten Sikka antara lain di Kecamatan Alok, Alok Timur, Koting, Nita, dan mulai merambat ke Alok Barat. 

Baca juga: Orangtua Ibadah Kebaktian, Anaknya Dicabuli di Samping Kandang Babi


Virus juga menyebar di Kecamatan Kangae, Lela, dan Kewapante. 

 

Petugas mengetahui ratusan babi di Sikka mati karena terserang virus ASF berdasarkan hasil diagnosis dari laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar yang menyatakan positif.

"Itu menyebarnya dari babi yang sakit, dipotong lalu dibagikan untuk dikonsumsi," ungkap Elvrida saat dihubungi, Kamis (2/7/2020).

Elvrida menjelaskan, indikasi klinis babi terserang virus ASF adalah demam dengan suhu di atas 40 derajat celsius, babi muntah, dan alami diare.

Yang khas sekali adalah warna kulit berubah menjadi merah keunguan. Jika babi mengalami gejala klinis seperti itu, bisa dipastikan terkena ASF.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com